Peneliti dari Populi Center, Rafif Pamenang Imawan menuturkan, sosok atau tokoh bangsa yang baik dan cerdas di mata publik menjadi salah satu syarat memenangkan hati rakyat dalam pertarungan pemilu mendatang.
"Saya rasa sosoklah yang menjadi indikator utama ketika kita melihat bagaimana peluang seorang elit untuk maju menjadi presiden di 2024,†ucap Rafif kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/5).
Rafif menguraikan, pengaruh sosok yang diminati rakyat telah tampak semenjak Pemilu 2004 silam. Di mana Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden saat suara Partai Demokrat tidak cukup tinggi.
"Tahun 2004 itu SBY dari Demokrat, orang lebih memilih SBY-nya jadi Demokratnya kekatrol karena SBY," katanya.
Kata Rafif lagi, sekalipun elektabilitas partai politik tinggi, namun jika calon yang diusung tidak dikenal rakyat maka akan menemukan kesulitan untuk bertarung di Pemilu 2024.
“Kita perlu mencatat bahwa pemilu itu berkaitan dengan sosok atau figur seseorang, yang lebih menentukan dibandingkan latar belakang partai,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: