Menanggapi hal itu, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan Partai Demokrat dan Partai Golkar memiliki rekam jejak hubungan kerjasama yang baik. Ia menyebut, pada masa pemerintahan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun Golkar adalah partai pendukung.
“Dua periode pemerintahan Pak SBY, Partai Golkar selalu menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Komunikasi politik dan hubungan kerjasama ini senantiasa terjalin dan terjaga,†kata Kamhar kepada wartawan, Selasa (10/5).
Selain itu, kata Kamhar, jalinan kerjasama yang terjaga antara Demokrat dan Golkar juga terpotret pada Pilkada serentak 2020 yang lalu. Yang mana Partai Golkar menempati urutan teratas jumlah koalisinya dengan Partai Demokrat dalam mengusung pasangan calon pada Pilkada.
Ia menambahkan, pada beberapa kasus Pilkada, koalisi Partai Demokrat dan Partai Golkar terbentuk di menit-menit terakhir yang kemudian bisa meloloskan pasangan calon sebagai kontestan yang sebelumnya terancam gagal akibat manuver politik paslon dari parpol lain.
“Ini terjadi karena komunikasi politik yang intens, terbangun baik dan terjaga antara kedua partai ini,†tuturnya.
Atas dasar pengalaman kebersamaan itu, Kamhar menyebut pernyataan Ketum Partai Golkar Pak Airlangga Hartarto terkait kemungkinan koalisi Partai Golkar dan Partai Demokrat, itu sangat dimungkinkan.
“Partai Demokrat tak punya kendala dan beban untuk bekerjasama dengan partai manapun, apalagi dengan Partai Golkar yang telah memiliki rekam jejak kerjasama yang baik dengan Partai Demokrat,†ujarnya,
“Hubungan antara Mas Ketum AHY dan Pak Airlangga Hartarto juga baik, termasuk hubungan Mba Annisa Yudhoyono dan Bu Yanti Airlangga juga sangat baik, keduanya aktif pada kegiatan seni dan budaya,†demikian Kamhar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: