Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) A. Khoirul Umam mengusulkan agar Golkar perlu membuka berbagai skema kemungkinan dan tidak langsung mengunci nama Airlangga sebagai Capres sebagai "harga mati".
Menurut Umam, Airlangga bisa memainkan peran sebagai "
king maker" dalam proses pembentukan koalisi. Secara teknis, ia membuka peluang dirinya sebagai Capres tetapi sekaligus membuka peluang tokoh-tokoh muda yang lain seperti Anies, Ganjar atau bahkan AHY.
"Untuk maju sebagai Capres dalam Pilpres 2024 mendatang. Dinamika politik yang terus dikawal akan menentukan, dimana Golkar dan Demokrat bisa menjadi jangkar," demikian kata Umam kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (10/5).
Ia melihat jika basis koalisi Golkar-Demokrat menguat, tidak menutup kemungkinan Nasdem, PAN, PPP dan juga PKS bisa ikut dalam gerbong mereka.
Meski demikian, peluang untuk mengusung Ganjar Pranowo perlu ditinjau ulang. Sebab, berpotensi menciptakan resistensi politik dari PDIP.
Umam pun mengusulkan alternatif pasangan yang bisa dipertimbangkan adalah Anies-AHY. Apalagi keduanya terbukti memiliki bekal elektabilitas memadai dalam sejumlah simulasi pasangan Capres-Cawapres di berbagai survei nasional.
"Maka Golkar bisa ikut menjadi jangkar sekaligus motor utama pengusung skema Capres-Cawapres potensial ke depannya, agar memastikan Golkar tetap berada di pihak yang memiliki kemungkinan besar untuk memenangkan pertarungan," pungkas Dosen Universitas Paramadina ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.