Namun demikian, peringkat itu diyakini akan berubah saat Ganjar Pranowo tidak lagi menjabat sebagai gubernur pada tahun depan.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (12/5).

“Ganjar masih bermodalkan salah satu capres 3 besar yang memiliki elektabilitasnya lumayan. Namun ke depan ketika sudah tak menjabat sebagai Gubernur Jateng lagi, bisa saja modalnya kedekatan dengan rakyat. Tapi itu pun masih bias,†katanya.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, modal Ganjar untuk dekat dengan rakyat saat tidak lagi menjabat sebagai Gubernur sangat bias. Itu semua bisa dimanipulasi atau dipoles karena hanya dalam rangka membangun citra untuk memepertahankan elektabilitas semu.
“Karena kedekatan dengan rakyat juga bisa dimanipulasi, seperti membangun pencitraan melalui medsos seolah-olah dekat dengan rakyat,†demikian Ujang Komarudin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: