Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kondisi Geografis yang Menantang Tak Surutkan BIN Gencarkan Vaksinasi di Sulut

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 12 Mei 2022, 21:51 WIB
Kondisi Geografis yang Menantang Tak Surutkan BIN Gencarkan Vaksinasi di Sulut
Binda Sulut melakukan vaksinasi Covid-19, Kamis (12/5)/RMOL
rmol news logo Badan Intelijen Negara (BIN) kembali mengintesifkan vaksinasi di provinsi Sulawesi Utara setelah berakhirnya masa libur Idulfitri 1443 Hijriah. Vaksinasi ini untuk mengejar rasio dosis kedua dan ketiga atau booster yang masih tertinggal dibanding dosis pertama.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per Kamis (12/5), cakupan vaksinasi dosis pertama di Sulawesi Utara telah mencapai 89,73 persen. Angka ini setara dengan 1,87 juta penduduk dari target yang ditetapkan sebanyak 2,08 juta orang. Sementara untuk vaksinasi dosis kedua mencapai 66.61 persen, dan dosis ketiga 13 persen.

Dikatakan Kepala BIN Daerah Sulawesi Utara Laksamana Pertama TNI Adriansyah mengatakan, tantangan yang dihadapi dalam kegiatan vaksinasi antara lain faktor geografis karena Sulut terdiri atas pulau-pulau di perbatasan negara.

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Binda Sulut untuk mencapai tempat-tempat 4T atau terpencil, terdalam, terjauh dan terluar untuk memberikan layanan vaksinasi.

“Dengan kerjasama berbagai pihak, terutama Dinas Kesehatan, Pemda, TNI/Polri, kita akan terus gencarkan vaksinasi ke semua wilayah Sulut, demi terbentuknya kekebalan komunal di setiap wilayah tersebut,” ujar Adriansyah dalam keterangannya, Kamis (12/5).

Capaian vaksinasi di Sulut, lanjut Adriansyah, harus digenjot mengingat masih ada 4 daerah yang masih menerapkan PPKM level 3, yaitu Kepulauan Sangihe, Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bolaang Mongondow (Bolmong), dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).

“Status pandemi di Sulut secara umum terus membaik, namun kita harus tetap gencarkan vaksinasi dan protokol kesehatan agar semakin banyak wilayah yang turun level PPKM," terangnya.

"Ini tantangan untuk kita semua dan membutuhkan partisipasi supportif masyarakat. Terutama, seusai libur panjang Lebaran saat ini, upaya mitigasi harus kita gencarkan agar tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan,” katanya lagi.

Partisipasi masyarakat, lanjut Adriansyah, sangat dibutuhkan tidak hanya untuk aktif mengikuti kegiatan vaksinsi hingga dosis booster, tapi juga dalam membiasakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita akan terus ingatkan kembali, pandemi masih ada, ancaman infeksi Covid-19 juga masih ada, mari kita lengkapi vaksinasi hingga dosis booster agar kekebalan tubuh terus meningkat dan bertahan lama," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA