Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tegaskan Partai Pelita Bukan Alat untuk Nyapres, Din Syamsuddin: Saya Lebih Tepat Jadi Penasihat Presiden

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Senin, 16 Mei 2022, 16:23 WIB
Tegaskan Partai Pelita Bukan Alat untuk Nyapres, Din Syamsuddin: Saya Lebih Tepat Jadi Penasihat Presiden
Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita, Din Syamsuddin, saat jumpa pers usai Rakernas I Partai Pelita, Senin (16/5)/RMOL
rmol news logo Pembentukan Partai Pelita dipastikan bukan untuk mendukung kepentingan taktis mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2024 nanti.

Hal itu ditegaskan Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita, Prof Din Syamsuddin, kepada wartawan saat jumpa pers usai Rakernas I Partai Pelita di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (16/5).

“Saya niatkan untuk menggerakkan Partai Pelita ini bukan untuk target jadi presiden,” tegas Din.

Ditegaskan Din juga, dirinya tidak ada hasrat untuk menjadi Presiden pada 2024 nanti. Ia lebih baik menjadi penasihat presiden dan menerapkan politik bukan sekadar soal ambisi kekuasaan semata.

“Saya kira saya ini lebih tepat jadi penasihat presiden, siapapun presidennya. Jadi, partai ini bukan sebagai alat untuk tujuan-tujuan seperti itu. Karena kami ingin menerapkan politik bukan untuk sekedar kekuasaan,” katanya.

Menurut Din, dengan lahirnya Partai Pelita, ranah politik akan dijadikan alat perjuangan dan didukung oleh rakyat Indonesia agar generasi penerus bangsa mendapatkan kesempatan yang sama.

“Anak muda ingin menjadi anggota DPR, DPRD, Eksekutif bupati, walikota, gubernur yang bila perlu menteri atau presiden, ini nanti kita dorong,” tuturnya.

“Tolong dicatat ungkapan saya ini. Sekarang ini dan dengan menjadikan ini (Partai Pelita) tidak untuk saya berada di pribadi menjadi calon presiden ataupun wakil presiden,” pungkas Din Syamsuddin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA