Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Punya Cadangan Nikel Terbesar di Dunia, Tesla Diharapkan Mau Investasi ke Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 18 Mei 2022, 02:58 WIB
Punya Cadangan Nikel Terbesar di Dunia, Tesla Diharapkan Mau Investasi ke Indonesia
Presiden Jokowi menemui bos SpaceX Elon Musk/Net
rmol news logo Presiden Joko Widodo menemui bos SpaceX Elon Musk di Boba Chica, Amerika Serikat.

Publik berharap pertemuan tersebut bisa melahirkan investasi besar bagi Indonesia guna menopang ekonomi nasional yang babak belur dua tahun dihantam pandemi Covid-19.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengapresiasi langkah Presiden Jokowi dalam menarik investasi ke Indonesia dengan melakukan pertemuan dengan CEO Tesla Inc. Elon Musk di Gigafactory Tesla, Austin, Texas, AS.

Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan investasi. Salah satunya nikel, yang bisa ditawarkan kepada Amerika Serikat sebagai konsumtor terbesar nikel di dunia.

"Indonesia mempunyai keunggulan karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Menurut data dari United States Geological Survei (USGS) Amerika Serikat, produksi nikel Indonesia mencapai angka 1 juta metrik ton pada tahun 2021 lalu dan dapat dikatakan 37,04 persen nikel dunia berada di Indonesia,” ujar Hergun, Selasa (17/5).

Selain itu, lanjut Hergun, Indonesia juga mempunyai pasokan mangan yang cukup besar. Ada empat komponen baterai mobil listrik, yaitu mangan, kobalt, nikel, dan lithium. Tiga di antaranya itu ada di Indonesia.

Ia berharap, dengan keunggulan tersebut  mampu menarik Tesla untuk berinvestasi di sektor industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik serta sebagai launching pada Space X di Indonesia.

"Jika itu terwujud, maka akan menciptakan lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Selain itu, hadirnya mobil yang mengusung baterai ini dapat mengurangi emisi karbon di Indonesia,” imbuhnya.

"Di sisi lain, mobil listrik hadir dengan komponen sederhana dan tidak serumit mobil berbahan bakar bensin. Kehadiran mobil listrik lambat laun akan mengurangi pekerja mekanik dan toko penjualan suku cadang mobil. Jika ini tidak diantisipasi, maka dalam jangka panjang akan memunculkan pengangguran,” demikian Hergun.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA