Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ferry Juliantono: Alasan Singapura Menolak UAS Gambaran Sikap Islamophobia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Rabu, 18 Mei 2022, 12:37 WIB
Ferry Juliantono: Alasan Singapura Menolak UAS Gambaran Sikap Islamophobia
Ketua Desk Antiislamphobia PP Syarikat Islam, Ferry Juliantono/Net
rmol news logo Alasan pemerintah Singapura menolak kedatangan pendakwah Ustaz Abdul Somad (UAS) tidak dapat diterima publik secara umum di Indonesia, termasuk organisasi masyarakat seperti Syarikat Islam.  

Ketua Desk Antiislamphobia PP Syarikat Islam, Ferry Juliantono menuturkan, sikap resmi pemeritah Singapura yang disampaikan Kementerian Dalam Negeri atau Ministry of Home Affair (MHA) justru menunjukkan kepribadian bangsa tersebut.

"Tentang alasan Singapura melakukan deportasi kepada Ustaz Abdul Somad sangat menggambarkan sikap islamophobia negara Singapura," ujar Ferry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (18/5).

Sikap islamphobia Singapura, menurut politisi Partai Gerindra ini, juga sangat kentara saat MHA menjadikan pandangan UAS tentang Palestina sebagai alasan deportasi.

"Ini sangat bertentangan dengan sikap bangsa Indonesia yang sejak dulu telah memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Sebagai perwujudannya Indonesia menolak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," imbuhnya menegaskan.

Selain itu, Ferry juga tak sepandapat dengan argumentasi pemerintah Singapura mendeportasi UAS dengan mengungkit konten ceramah pendakwah asal Pekanbaru tersebut tentang penggunaan bom bunuh diri di Palestina.

"Itu (konten ceramah UAS konteksnya) adalah karena hal itu menjadi suatu cara yang diperbolehkan dalam situasi perang. Apalagi Dunia Internasional tahu bahwa bangsa Palestina mengalami embargo dan mengalami penindasan militer dari Israel," ungkapnya.

“Dan banyak negara mendukungnya. Termasuk Singapura yang masih tetap menjalin hubungan dengan negara Israel," demikian Ferry. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA