Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berhasil Pulihkan Ekonomi, Menko Airlangga: Indonesia Diminta Memberikan Masukan bagi Negara Terancam Krisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 18 Mei 2022, 21:45 WIB
Berhasil Pulihkan Ekonomi, Menko Airlangga: Indonesia Diminta Memberikan Masukan bagi Negara Terancam Krisis
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/RMOL
rmol news logo Keberhasilan Indonesia dalam menangani kondisi pandemi Covid-19 dan memulihkan kondisi ekonomi, berbuah penghargaan dari dunia internasional.

Pengharagaan itu, tidak lain karena Indonesia mampu pulih saat perekonomian di sejumlah negara babak belur akibat dari sentimen negatif pandemi Covid-19 yang menghantam dunia selama dua tahun berturut-turut.

Dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pengahrgaan itu salah satunya adalah Presiden Joko Widodo saat ini telah diangkat menjadi anggota Champion Group of The Global Crisis Response Group yang dibentuk oleh Perserikatan Bangsa Bangsa.

Tidak hanya pemulihan pasca pandemi, kata Airlangga, kelompok tersebut juga membedah soal strategi menghadapi situasi krisis di masa depan.

"Bapak Presiden menjadi Global Champion dari badan yang dibentuk PBB Global Crisis and recovery group, sehingga ini menjadi isunya 3 yaitu terkait dengan menghadapi krisis ke depan di bidang energi pangan dan dept trap,” kata Airlangga dalam pidatonya pada acara halal bihalal Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/5).

Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, terdapat beberapa negara yang masuk dalam kategori negara darurat ekonomi. Indonesia, kata dia, dipercaya untuk menjadi narasumber untuk memberikan masukan soal ekonomi karena telah mengalami berbagai krisis dengan baik.

"Jadi beberapa negara emerging countries di luar Indonesia kita bisa sebut misalnya Brazil mereka inflasinya tinggi, kemudian Turki sampai 60 persen, Senegal hutangnya juga berlebih-lebihan,” katanya.

“Mereka membutuhkan semacam program waktu kita di 98 yang lalu, sehingga Indonesia diminta memberikan masukan dan alhamdulillah negara kita adalah negara yang berbeda dengan mereka dengan situasi perekonomian kita yang baik dan tangguh,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA