Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UAS Ditolak Masuk Singapura, Pemuda Islam Wasliyah Desak Indonesia Evaluasi Hubungan Diplomatik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Rabu, 18 Mei 2022, 23:06 WIB
UAS Ditolak Masuk Singapura, Pemuda Islam Wasliyah Desak Indonesia Evaluasi Hubungan Diplomatik
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Abdul Razak Nasution/RMOL
rmol news logo Menyikapi penolakan Singapura terhadap Ustadz Abdul Somad Batubara (UAS), Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda Islam yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Al Washliyah, Gerakan Pemuda Al Washliyah, Pemuda Muslimin Indonesia, Ikatan Pelajar Al Washliyah dan Gakari menyayangkan hal tersebut.

Keberatan itu disampaikan langsung oleh beberapa Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pemuda dan Mahasiswa Islam.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) Wizdan Fauran Lubis menyayangkan 4 alasan yg dibuat pemerintah Singapura. Menurut Wizdan alasan menolak UAS terkesan mencari-cari kesalahan.

Wizdan menjelaskan, UAS adalah sosok ulama yang kharismatik dan dihormati di Indonesia bahkan didunia. Selama ini, kata Wizdan, ceramahnya selalu mengajak untuk menjunjung tinggi ajaran Islam dan menjalankannya dengan benar.

"Penceramah pasti akan menyampaikan ajaran sesuai tuntunan agamanya, tidak pernah ada ajakan beliau unt melakukan hal-hal anarkis, sebab UAS sangat menjunjungtinggi perdamaian dunia juga mengutamakan adab," terangnya

Sementara itu, Ketua Umum Pemuda Muslimin Indonesia Ervan Taufik mengecam tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura terhadap ulama Besar Kharismatik UAS yang akan melakukan kunjungan wisata beserta keluarga di Singapura.

Ervan Taufiq berpendapat, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura sungguh tidak pantas dilakukan terhadap warga negara tetangga, apalagi yang diusir sosok ulama cendekiawan Muslim panutan. Jelasnya

"4 alasan yang dikemukakan oleh Kementerian Dalam Negeri Singapura, terhadap penolakan UAS, merupakan bentuk tindakan Islamophobia, yang jelas jelas harus dilawan, untuk itu Ketua Umum PB Pemuda Muslim Indonesia meminta Pemerintah Indonesia meninjau ulang hubungan diplomatik dengan Singapura," terang Ervan.

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH), Abdul Razak Nasution menyampaikan bahwa Singapura tidak sepantasnya menolak UAS, karena Ustadz Somad merupakan Ulama yang sangat di hormati di Indonesia.

"Apakah Singapura mendapat tekanan dari pihak-pihak islamopobhia maka dari itu kita minta Pemerintah mempertimbangkan, membatasi bahkan mengevaluasi hubungan diplomatik dengan Singapura, sebagai bukti bahwa negara ada disaat rakyatnya membutuhkan," tegasnya.

Razak menjelaskan mengacu pada Permenlu 5/ 2018, perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri adalah segala upaya yang dilakukan untuk melayani dan melindungi kepentingan warga negara Indonesia di luar negeri.

Ia menambahkan, melindung WNI juga merupakan amanat konstitusi Indonesia yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA