Di Tangan Moeldoko, Butet Kartaredjasa Yakin Masalah yang Menggeluti Seniman Bisa Diatasi

Hal itu, disampaikan budayawan kondang, Butet Kartaredjasa, saat dialog antara komunitas seniman dan budayawan bersama Moeldoko di Yogyakarta, Sabtu (21/5).

“Pastinya ada kendala-kendala yang bersifat teknis yang kami temui di lapangan. Tapi kami yakin Pak Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan bisa membantu meringankan beban dan masalah kawan-kawan seniman,” kata Butet,

Adapun salah satu hal yang dikeluhkan oleh para budayawan kepada Moeldoko adalah terkait tata niaga pengiriman barang-barang seni dari dan ke luar negeri yang sering tersendat dan mengalami banyak kendala, utamanya di wilayah perbatasan.

Dikatakan Butetm, kesulitan ini berdampak pada aktivitas para seniman dan kurator yang sering kali menggelar pameran seni di luar negeri atau mendatangkan karya-karya seni dari luar negeri.

Mendapat harapan itu, Moeldoko menegaskan, bahwa pemerintah akan terus memberikan perhatian kepada isu kesejahteraan para seniman dan budayawan Indonesia.

Mantan Panglima TNI itu pun mengatakan, KSP akan berupaya untuk mencarikan solusi atas permasalahan yang disampaikan para seniman dan budayawan.

“KSP akan memastikan kebijakan dan peraturan pemerintah bisa berjalan tanpa hambatan di lapangan. Dalam hal ini, barang-barang seni yang terkendala pengirimannya dan tertahan di wilayah perbatasan, bisa jadi ini persoalan oknum,” kata Moeldoko.

“Kita akan panggil Dirjen dari kementerian/lembaga terkait dan kita akan duduk bersama mencari solusinya. Sekuat tenaga, kita akan merespon permasalahan yang ada di publik,” lanjutnya.

Salah satu bentuk perhatian lain dari Pemerintah kepada para seniman, kata Moeldoko, adalah dengan menjadikan anjungan-anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai ruang ekspresi dan apresiasi bagi karya seni anak bangsa.

Terutama setelah melewati dua tahun pandemi yang membatasi ruang ekspresi, Moeldoko berharap revitalisasi TMII yang sedang berlangsung akan memberikan angin segar bagi para seniman dan budayawan Indonesia.

“Pemerintah sedang berupaya bagaimana caranya membuat TMII menjadi area publik dengan warna baru. Barangnya lama tapi fungsinya disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Salah satunya mengakomodir ruang ekspresi bagi para seniman dan budayawan Indonesia,” terangnya.

TMII sendiri merupakan aset penting untuk mengajarkan kepada generasi penerus mengenai budaya, seni, dan beragamnya Indonesia. Oleh karenanya, kata Moeldoko lagi, pengambilalihan aset TMII dari pihak swasta ke pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 19/2021 sudah tepat dilakukan.