Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Melawan Megawati, PDIP: Jokowi Beri Warning Kabinetnya Tidak Lakukan Manuver Pencapresan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 22 Mei 2022, 16:58 WIB
Bukan Melawan Megawati, PDIP: Jokowi Beri <i>Warning</i> Kabinetnya Tidak Lakukan Manuver Pencapresan
Presiden Joko Widodo saat silaturahim lebaran ke kediaman Megawati Soekarnoputri/Ist
rmol news logo Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan yang bernada akan mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menggantikan dirinya di pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Pandangan politik itu muncul setelah menyampaikan pidato sambutan saat menghadiri acara yang digelar relawan Pro Jokowi (Projo) di Jateng, Sabtu (21/5) kemarin.

Dalam amanatnya, Jokowi berpesan untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan pilihan Capres. Hanya saja, dia mengisyaratkan dukungan kepada seseorang yang disebutnya hadir dalam acara itu.

Adapun pada acara itu, turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Yang berkaitan dengan politik, urusan politik itu jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini. Sudah dibilang, jangan tergesa-gesa. Ini mau tergesa-gesa ini kelihatannya," kata Jokowi.

Di internal PDIP sedang muncul dukungan bulat untuk Puan Maharani. Meski kader dan memiliki elektabilitas tinggi, Ganjar justru kerap mendapatkan serangan dari kader PDIP. Bahkan dalam acara konsolidasi PDIP di Jawa Tengah, Ganjar tidak diundang oleh partainya yang mendukung selama dua periode.

Namun demikian, bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pernyataan Jokowi bukanlah dalam rangka melawan Megawati sebagaimana dugaan banyak pihak.

Menurut Jurubicara PDI Perjuangan Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Presiden Jokowi justru menyiratkan sejumlah pesan kepada pendukung setianya sekaligus memberikan peringatan kepada para pembantunya di kabinet Indonesia Maju.

Peringatan yang dimaksud Deddy adalah Jokowi tidak ingin anak buahnya melakukan manuver politik yang terkait dengan pencapresan. Apalagi, pemerintahan Jokowi masih harus menghadapi tanggungjawab menyelesaikan semua janji-janji politik dan merespons situasi pasca pandemi dan geopolitik global.

"Saya kira Presiden juga sedang memberikan warning kepada kabinetnya agar tidak terlalu dini melakukan manuver-manuver pencapresan,” kata Deddy kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/5).
.
Selain itu, kata Deddy, Presiden Jokowi juga menaruh harapan besar kepada pendukungnya, untuk mampu menjaga stabilitas politik yang saat ini telah memanas.

"Jadi saya membaca pernyataan Presiden itu berupa harapan pada para pendukungnya agar menjaga stabilitas dan tidak grasa-grusu,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA