Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Heran, Saat Ini ada Kutub PDIP Jokowi dan Megawati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 22 Mei 2022, 23:30 WIB
Tak Heran, Saat Ini ada Kutub PDIP Jokowi dan Megawati
Presiden Joko Widodo saat bertamu ke kediaman Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Tidak mengherankan saat ini muncul istilah kutub Joko Widodo dan kutub Megawati, karena Jokowi dianggap sudah menjadi tokoh sentral di PDI Perjuangan yang berpengaruh terhadap kesuksesan partai berlogo banteng moncong putih itu.

Demikian penilaian yang disampaikan Dosen Ilmu Politik Universitas Ibnu Chaldun, Dian Pertama usai mengamati acara Rakernas Projo V di Magelang, Jawa Tengah 20-22 Mei.

"Pemilihan Magelang sebagai lokasi rakernas. Di mana masuk wilayah basis kekuatan PDIP. Dipilihnya kota tersebut menyiratkan bahwa ada sesuatu masalah yang kudu dibereskan di internal PDIP. Karena sebagai diketahui situasi kebatinan di PDIP belakangan ini panas," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/5).

Selain itu kata peneliti senior Institut Riset Indonesia (Insis) ini, beberapa kali kubu Puan Maharani menyindir Ganjar Pranowo yang kebelet untuk nyapres di Pilpres 2024 nanti, meskipun pihak Puan kerap membantah sindiran tersebut ditujukan ke Ganjar.

"Karena itulah, Jokowi mengeluarkan pernyataan politik yang bertujuan untuk mendinginkan situasi tersebut. 'Ojo kesusu", jangan buru-buru kata Jokowi," kata Dian.

Menurut Dian, tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini Jokowi menjadi salah satu tokoh sentral di PDIP. Hal tersebut linear dengan data Insis, bahwa Jokowi layak dipertimbangkan menjadi PDIP masa akan datang.

"Akibatnya, tidak mengherankan apabila muncul istilah kutub Jokowi, kutub Megawati," terang Dian.

Karena kata Dian, jika merujuk data perolehan suara PDIP 2014 dan 2019, maka suara PDIP relatif stabil. Hanya ada kenaikan satu persen dari 2014 ke 2019.

"Di mana pada masa ini keberadaan Jokowi sudah mewarnai perjalanan partai tersebut di tingkat nasional. Soal bakal ada ancaman penurunan PDIP masa mendatang masih debatable," pungkas Dian.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA