Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Anthony Budiawan: GoTo Seperti Ponzi, Tarik Dana Baru untuk Tutupi Rugi Operasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 24 Mei 2022, 14:22 WIB
Anthony Budiawan: GoTo Seperti Ponzi, Tarik Dana Baru untuk Tutupi Rugi Operasional
Lambang GoTo/Net
rmol news logo Bisnis perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia (GoTo) berpotensi bangkrut akibat masalah investasi yang dilakukan perusahaan telekomunikasi milik negara, Telkomsel di korporasi platform digital tersebut.

Pasalnya, nilai investasi Telkomsel di GoTo yang diperkirakan mencapai 370 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5 triliun, justru tidak menguntungkan. Alih-alih, anak perusahaan Telkom ini menanggung rugi hingga 50 persen dari total investasi yang dilakukannya, setelah harga saham GoTo terkoreksi anjlok sejak IPO.

Akibat dari masalah ini, nilai saham GoTo terus anjlok karena tingkat kepercayaan masyarakat menurun terhadap perusahaan yang didirikan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim ini.

Menanggapi persoalan ini, Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan berpendapat, GoTo masih bisa diselamatkan apabila melakukan sejumlah langkah konkret.

Bisnis GoTo akan aman selama ada investor baru masih percaya mau beli saham GoTo. Ketika kepercayaan hilang, investasi stop, GoTo bisa kolaps," ujar Anthony melalui akun Twitternya, Selasa (24/5).

Anthony mengalkulasi, setelah GoTo IPO pada April 2022, bisnis bakar duit yang dilakukan perlu cash lagi, sehingga harus tarik dana baru.

"Rencananya 118,44 miliar saham atau sekitar Rp35 triliun: pakai harga saham hari ini, Rp 296 per saham. Seperti Ponzi, tarik dana baru untuk tutupi rugi operasional," paparnya.

Ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini.

Lebih lanjut, Anthony berpendapat bahwa keuntungan akan sulit didapat oleh investor yang akan menanamkan modalnya di GoTo untuk sekarang ini, karena harga saham yang sudah rendah dan tingkat kepercayaan perusahaan yang menurun.

"Sementara pemegang saham yang sekarang sudah dapat untung dari jual sahamnya di bursa. Investor terakhir akan terbakar gosong," demikian Anthony. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA