Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mayoritas Muslim, Puan Harap Museum Nabi Muhammad di Indonesia Segera Terbangun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 31 Mei 2022, 16:02 WIB
Mayoritas Muslim, Puan Harap Museum Nabi Muhammad di Indonesia Segera Terbangun
Ketua DPR RI Puan Maharani/Net
rmol news logo Ketua DPR RI Puan Maharani berkesempatan mengunjungi Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Madinah, yang terletak di kompleks Masjid Nabawi, Arab Saudi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kunjungan Puan ke sana, atas undangan Liga Muslim Dunia. Dalam kesempatan itu, Puan menyampaikan dukungannya atas pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia.

Mantan Menko PMK itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Liga Muslim Dunia karena Indonesia dipercaya sebagai negara pertama di luar Arab Saudi yang akan didirikan Museum Internasional Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam.

“Kami berharap agar Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia bisa segera terbangun sehingga kami umat Islam yang ada di Indonesia dan dari berbagai belahan dunia lainnya bisa mengenal dan mencintai Nabi Muhammad dengan lebih lagi,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (31/5).

Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam yang tengah dibangun di Indonesia merupakan dukungan dari Liga Muslim Dunia dan Yayasan Wakaf Assallam bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Puan pun mengapresiasi peranan Liga Muslim Indonesia, Yayasan Wakaf Assallam dan DMI yang telah memprakarsai pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia.

“Pembangunan Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Indonesia akan sangat bermanfaat untuk masyarakat dan sangat penting bagi peradaban dunia,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya Museum Nabi Muhammad di Indonesia bisa menjadi wisata religi di tanah air yang membawa berkah.

"Kami harapkan dapat membawa berkah bagi rakyat Indonesia karena Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban dan kemanusiaan serta perdamaian,” tutupnya.

Saat ini, Museum Nabi Muhammad di Indonesia yang didirikan di Pantai Ancol Timur, Jakarta Utara, masih dalam proses pembangunan. Indonesia menjadi pilihan pertama Liga Muslim Dunia dalam pembangunan Museum Nabi Muhammad dari 25 negara yang mengajukan permohonan.

Dalam kesempatan tersebut, Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany menyampaikan pesan Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Issa, mengenai alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai negara pertama yang didirikan Museum Nabi Muhammad SAW di luar Arab Saudi.

Liga Muslim Dunia berpandangan, Indonesia merupakan contoh dan model yang harus diketahui dunia dalam hal toleransi kehidupan bermasyarakatnya. Masyarakat Indonesia yang bisa hidup secara damai dengan saling menghargai meski datang dari berbagai ragam suku, budaya dan bahasa, menjadi nilai lebih yang dilihat Liga Muslim Dunia.

“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk umat Islam terbesar di dunia juga berhaluan wasatiyyat Islam (moderat) dan Indonesia dapat dijadikan sebagai contoh  persatuan dalam keberagaman,” tambah Syaikh Dr. Yahya Atiyah Al-Kinany.

Kunjungan Puan ke Museum Nabi Muhammad di Madinah didampingi oleh Komjen (purn) Syafruddin yang merupakan Ketua Yayasan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam sekaligus Wakil Ketua Umum DMI. Menurutnya, kehadiran Puan juga sebagai bentuk diplomasi DPR dalam hal pembangunan Museum Nabi Muhammad di Indonesia.

“Museum ini adalah miliknya Liga Muslim Dunia. Ibu Ketua DPR diundang oleh Liga Muslim Dunia untuk hadir mengunjungi Museum Rasulullah yang nanti Insyallah akan dibangun di Indonesia,” ujar Syafruddin.

Mantan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini menilai, kehadiran Puan bertemu Liga Muslim Dunia di Museum Nabi Muhammad di Arab Saudi sangat penting. Syafruddin mengatakan, dukungan Puan menunjukkan harapan rakyat Indonesia agar pembangunan Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia dapat segera selesai.

“Ini sebagai salah satu bentuk diplomasi yang dilakukan DPR sebagai representasi rakyat Indonesia,” tutupnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA