Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menkes: Indonesia Tak Bisa Putuskan Sendiri Covid-19 Sudah Menjadi Endemi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 31 Mei 2022, 18:33 WIB
Menkes: Indonesia Tak Bisa Putuskan Sendiri Covid-19 Sudah Menjadi Endemi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin/Net
rmol news logo Perubahan status penyebaran Covid-19 di Indonesia agar menjadi endemi tak bisa diputuskan secara mandiri oleh pemerintah, meskipun potensi penularan mulai melandai di dalam negeri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Demikian disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengenai masa transisi kondisi Covid-19 dari pandemi menjadi pandemi, yang disampaikan usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).

"Ini pandemi global, Indonesia tidak bisa mengambil keputusan sendiri menjadi endemi," ujar Budi dalam jumpa pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjelaskan, terdapat beberapa pertimbangan dalam memutuskan transisi pandemi menuju endemi. Salah satunya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Budi menekankan, pemerintah secara bertahap akan memindahkan tanggung jawab menjaga kesehatan ke masing-masing individu.

"Kalau masyarakat sudah paham dan teredukasi dengan baik, sudah memahami protokol kesehatan seharusnya, sudah memiliki judgement kapan mesti melakukan apa, itu adalah ciri-ciri penyakit yang sudah menjadi endemi," tuturnya.

Budi juga mengusulkan tiga faktor transmisi komunitas yang harus dipenuhi selam tiga bulan berturut-turut sebelum memutuskan transisi pandemi menuju endemi.

Faktor pertama adalah jumlah kasus yang masuk rumah sakit dan berapa yang meninggal per 100 ribu orang terinfeksi. Kedua, vaksinasi dosis kedua sudah mencapai 70 persen dan angka laju penularan sudah berada di bawah 1 persen.

Kemudian yang ketiga, transisi pandemi menuju endemi tidak hanya berdasarkan pertimbangan sektor kesehatan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan politik.

"Ada pertimbangan ekonominya, sosialnya, politiknya untuk mengambil keputusan itu," demikian Budi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA