Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

OJK Apresiasi Program Kementerian BUMN Kelola Dana Pensiun Melalui IFG

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 31 Mei 2022, 22:57 WIB
OJK Apresiasi Program Kementerian BUMN Kelola Dana Pensiun Melalui IFG
Ilustrasi/Net
rmol news logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi langkah Kementerian BUMN dalam mengkonsolidasikan dana pensiun (Dapen) perusahaan pelat merah di bawah pengelolaan Indonesia Financial Group (IFG).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Advisor Departemen Pengawasan Khusus IKNB OJK, Sumarjono mengatakan pihaknya menghargai langkah Menteri BUMN Erick Thohir dan tim dalam menjalankan program tersebut.

Menurutnya, dapen BUMN di bawah pengelolaan holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi ini akan memperkuat kontrol terhadap tata kelola dana yang dihimpun dari pegawai dan karyawan perseroan negara itu.

"Kami menghargai Kementerian BUMN yang juga mengambil kesempatan untuk mengembangkan dan memperkuat dana pensiunnya dengan pengawasan IFG dengan konsolidasi,” ujar Sumarjono dalam gelaran IFG International Conference 2022, Selasa (31/5).

Meski begitu, Sumarjono mengingatkan agar implementasi rencana tersebut juga mempertimbangkan peraturan yang berlaku. Bahkan, perlu didasari pada kepentingan peserta program tersebut.

Data OJK mencatat, total aset dana pensiun per Maret 2022 mencapai Rp 392,8 triliun atau naik 5,85 persen secara tahunan (Yoy). Di periode yang sama, nilai investasi dana pensiun sebesar Rp 321,45 triliun dan naik 5,84 persen yoy.

"Kinerja positif di tengah pandemi ini menunjukkan bahwa sektor ini masih menarik," kata Sumarjono.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, integrasi dapen ini untuk mengamankan aset para pensiunan BUMN dari tindakan korupsi. Saat ini, proses kajian masih terus dilakukan Kementerian BUMN dan manajemen IFG.

"Di asuransi ada jangka panjang, liabilitas, kan ini ada asetnya. Kalau asetnya gagal dikembangkan nanti ada gap ditambahkan oleh pendiri, pendiri ini kan kementerian BUMN, ini kita sudah diskusikan," kata Tiko sapaan karibnya.

"Sudah ada kajiannya nanti pelan-pelan kita akan transfer ke sana (IFG), tujuannya untuk memastikan aset yang dikembangkan ini aman, tidak digunakan untuk investasi yang gak-gak gitu kan," imbuhnya.

Pengelolaan dana pensiun BUMN dalam satu payung perusahaan, lanjut Tiko, juga menjaga pertumbuhan aset dan liabilitas. Upaya ini perlu dilakukan agar dapen BUMN tidak mengikuti jejak kasus PT Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri.

"Jangan sampai para pensiun ternyata asetnya tidak sampai mengejar liability, nanti seperti Jiwasraya dan Asabri. Pas orang pensiun, dia mau narik ternyata asetnya gak ada," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA