Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peringati Harlah Pertama, Prima Ajak Masyarakat Bangkit dengan Jatidiri Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 01 Juni 2022, 08:47 WIB
Peringati Harlah Pertama, Prima Ajak Masyarakat Bangkit dengan Jatidiri Bangsa
Ketua Umum (Ketum) Prima, Agus Jabo Priyono (tengah berbaju batik)/Net
rmol news logo Seruan “bangkit dengan jatidiri bangsa” didengungkan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang pada hari ini, Rabu (1/6) genap berusia 1 tahun. Alasannya, karena kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang menyeleweng dari cita-cita luhur para pendiri bangsa.

Ketua Umum (Ketum) Prima, Agus Jabo Priyono mengatakan, pihaknya akan menggelar Peringatan Harlah ke-1 di Pendopo Kampung Ilmu, Surabaya, Jawa Timur pada hari ini.

Peringatan satu tahun hari lahirnya Prima akan dilakukan dengan berziarah dan berkunjung ke makam-makam para pahlawan dari ujung barat sampai ujung timur.

Bertepatan juga dengan Hari Lahir Pancasila, Prima mengadakan kunjungan ke rumah pahlawan H.O.S Tjokroaminoto. Karena menurut Agus, dari rumah tersebut para pemimpin bangsa digembleng lahir batin, membangun konsep, membangun alat perjuangan dan membangun harapan.

"Jika di Tiongkok Sun Yat Sen meletakkan prinsip dasar, San Min Cui, nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme, untuk membangun negara republik. Di Indonesia pun kita memiliki H.O.S Tjokroaminoto yang mengajarkan tentang konsep kebangsaan, persamaan, dan kekeluargaan," ujar Agus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/6).

Agus Jabo menjelaskan, selain untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia, hal penting yang harus selalu diingat adalah perjuangan para pahlawan yang telah membebaskan bangsa dari belenggu imperialisme.

"Untuk itu, kita memiliki tanggung jawab besar untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita mereka," kata Agus.

Agus menilai, kondisi bangsa Indonesia saat ini sedang menyeleweng dari cita-cita luhur para pendiri bangsa. Penyebabnya, banyak elit politik justru mengembalikan situasi bangsa seperti zaman sebelum Indonesia merdeka.

"Rakyat Indonesia belum berkuasa penuh atas tanah air beserta seisinya, karena kehidupan kembali ke alam liberal kapitalistik, dengan segelintir orang kaya mengendalikan kehidupan berbangsa dan bernegara," terang Agus.

Dengan demikian, Agus mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk kembali mengingat perjuangan para pendiri bangsa, mempelajari kembali konsep pemikirannya, hingga membangkitkan kembali semangat perjuangan para pendiri bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, adil makmur dan berbahagia.

"Mari sekilas kita tengok sejarah perjalanan bangsa Indonesia dalam membangun jati dirinya, jiwa dan identitas kebangsaannya," tegas Agus.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan Prima, Mayjend TNI (Purn) R Gautama Wiranegara menambahkan, agenda pada hari ini merupakan jawaban terhadap jalannya berbangsa dan bernegara yang semakin menjauh dari cita-cita para pendiri bangsa.

Menurut Gautama, semakin hari rakyat semakin susah, sedangkan segelintir orang oligarki leluasa menjalankan agenda-agenda ekonomi dan politiknya.

"Prima wadah berkumpul kita untuk melanjutkan, memenangkan dan mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa tersebut karena Prima mempunyai visi dan gagasan untuk Indonesia yang adil, makmur, bahagia, semua untuk semua bukan untuk segelintir orang," kata Gautama.

Gautama pun mengimbau kepada para pengurus Prima untuk tidak ragu bergabung dengan Prima. Hal itu menurutnya, agar rakyat juga tidak meragukan cita-cita besar Prima, yakni mewujudkan Indonesia adil makmur dan bahagia.

"Salam semangat, bergerak, bergotong royong memenangkan Prima dalam pemilu 2024," pungkas mantan Sestama BNPT itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA