Namun dalam kajian komunikasi politik, ternyata umrah yang dilakukan Puan bersama mantan Wakapolri tersebut memiliki makna yang cukup kuat terkait pencapresan 2024.
Dijelaskan pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad), Dadang Rahmat Hidayat, baik Puan maupun aktor-aktor politik yang masuk radar pencapresan 2024 tak bisa dilepaskan dari penafsiran politik dalam setiap
gesture-nya.
"Kegiatan seformal apapun, bahkan yang tidak formal pun dari kegiatan individu itu bisa ditafsirkan secara politik. Nah tafsiran itu menampilkan makna. Makna inilah yang disebut makna politik," ujar Dadang saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/6).
Namun menurut Dadang, penafsiran politik itu tidak bisa dilihat dari hanya satu momentum atau satu aktivitas dari aktor politik tersebut saja. Sebab nantinya, tafsiran tersebut belum memunculkan makna yang seutuhnya.
"Makna ini akan makin kuat ketika dari satu tindakan politik itu bisa dilihat benang merahnya dengan yang lainnya. Jadi kalau hanya menafsirkan dari satu atau dua momentum, atau belum komprehensif, itu belum bisa ditarik lebih tegas makna politiknya," imbuhnya menegaskan.
Maka dari itu dalam konteks umroh bareng Puan dengan Syafruddin, Dadang tak hanya melihat dari sisi aktor politik yang digadang-gadang bakal maju sebagai Capres di 2024. Melainkan juga dari aktor lainnya yang tak menutup kemungkinan ingin muncul di dalam radar.
"Aktor ini bisa orang atau lembaga yang mendekati calon-calon potensial. Parpol misalnya, seperti PKS kemarin. Kan mengundang banyak orang. Ada Sandiaga Uno, Anies Baswedan, dan lain-lainnya. Itu bagian dari membuka relasi politik," paparnya.
Dari perspektif itulah kemudian Dadang menilai Puan yang berangkat Umroh dengan Syafruddin yang notabene orang dekat mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sebagai upaya-upaya membuka relasi politik untuk menjadi satu ikatan politik.
"Itu membuka kemungkinan ikatan politik. Jadi relasi politik membuka ikatan politik," tandas Dadang yang merupakan Dekan FISIP Unpad.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: