Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sesalkan Impor Kedelai, Megawati: Orang Indonesia Terlalu Pragmatis, Padahal Bisa Berdikari dan Ekspor

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 01 Juni 2022, 19:20 WIB
Sesalkan Impor Kedelai, Megawati: Orang Indonesia Terlalu Pragmatis, Padahal Bisa Berdikari dan Ekspor
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Orang-orang Indonesia terlalu pragmatis, sampai urusan komoditas kedelai acap kali didatangkan dengan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Padahal, kata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dengan sumber daya pangan nasional Indonesia sangat bisa berdiri di atas kaki sendiri atau berdikari dan diorientasikan untuk ekspor.   

“Orang Indonesia ini terlalu pragmatis saya bilang, maunya gampang doang, impor. Kenapa gak ekspor, kedelai kenapa kita impor hayo?” sesal Megawati dalam Seminar Nasional Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 bertajuk “Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta” yang diprakarsai oleh Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), Rabu (1/6).

Ketua Dewan Pengarah BRIN itu meyakini, sebetulnya Indonesia sangat mampu untuk melakukan ekspor untuk komoditas kedelai ini. Hanya saja, ada pihak-pihak tertentu yang masih tidak ingin Indonesia bisa melakukan ekspor.  

“Saya yakin saya juga pernah di pertanian, bisa memenuhi kebutuhan kita secara berdikari, tapi kitanya gak punya niat tidak mau melakukannya, kenapa? Karena kalau impor kan lumayan? Gampang terbaca. Itu metode,” tegasnya.

Megawati bahkan menantang jika ada pihak-pihak yang tidak sependapat dengan pernyataannya soal ekspor komoditas kedelai itu. Sebab, tegasnya, kondisi itu adalah realitas yang hingga kini masih terjadi.   

“Kalau mau menjawab monggo, saya kan profesor, kalau ada yang mau nanya saya kurang setuju dengan pendapat Bu Mega ayok dah! Tapi urusan ini lho, karena ini realita banget,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA