Begitu dikatakan Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI) Iswadi. Bagi dia, penerimaan tersebut bisa menjadi bukti dunia menerima dan sangat memperhitungkan kehadiran Airlangga sebagai tokoh yang berpengaruh di Indonesia.
Dia mengatakan, kunjungan luar negeri yang dilakukan Airlangga Hartarto dalam kapasitas sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia adalah demi kepentingan rakyat dan bangsa, seiring dengan meningkatnya prestasi Indonesia di luar negeri.
"Airlangga bukan presiden tetapi dalam kunjungannya tidak kurang dari Perdana Menteri bahkan Ratu Belanda mengadakan pertemuan dengan Airlangga. Begitu juga Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang menerima Airlangga di The Istana Singapura," ujar Iswadi dalam keterangannya, Kamis (2/6).
Menurutnya,
international exposure Airlangga Hartarto bisa bermanafaat pada terbukanya berbagai peluang kerja sama dengan beberapa negara yang dikunjungi tersebut,
Terlebih, lanjutnya, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai Presidensi G20 yang bisa menjadi jembatan komunikasi antar kepentingan negara-negara.
"Pemerintah Indonesia bisa menjadi jembatan bagi kepentingan negara berkembang saat memegang Presidensi G20," terangnya.
Beberapa waktu lalu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto hadir langsung dalam
World Economic Forum di Davos, Swiss
Disela acara itu, Airlangga menggelar pertemuan dengan Menteri Keuangan dan Perencanaan Arab Saudi Faisal Al-Ibrahim yang memiliki hubungan bilateral di bidang ekonomi yang cukup besar selama ini.
Setelah itu Menko Airlangga bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dan juga Ratu Belanda, untuk membahas penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, inklusi keuangan serta berbagai peluang kerja sama antara Indonesia dan Belanda, khususnya di bidang ekonomi digital.
Ketua Umum Partai Golkar ini, juga mengadakan pertemuan dengan Presidensi G7 dari Jerman.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: