Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tingkatkan Daya Saing Batik Banyuwangi, Menparekraf Beri Pelatihan Santri Ponpes Roudlotul Muta'alimin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 06 Juni 2022, 18:35 WIB
Tingkatkan Daya Saing Batik Banyuwangi, Menparekraf Beri Pelatihan Santri Ponpes Roudlotul Muta'alimin
Menparekraf Sandiaga Uno saat beri pelatihan di Pondok Pesantren Roudlotul Muta'alimin, Banyuwangi, Jawa Timur/RMOL
rmol news logo Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lakukan sejumlah langkah strategis untuk membangkitkan perekonomian melalui Industri kreatif. Salah satunya, pengembangan kreasi industri batik yang diberikan melalui pelatihan di Pondok Pesantren Roudlotul Muta'alimin, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pelatihan membatik ini, dihadiri langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Adapun pelatihan itu, dilakukan bekerjasama dengan Yayasan Indonesia Setara yang diinisiasi oleh Rumah Sandiuno Indonesia (RSI).

Kegiatan pelatihan membatik di Pondok Pesantren Roudlotul Muta'alimin ini, kata Sandiaga Uno, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kepada masyarakat yang memiliki keunggulan dalam membatik.

"Kami melihat banyak sekali ibu-ibu yang memiliki keunggulan dalam membatik, ini kita siapkan karena Banyuwangi akan segera bangkit kembali, sehingga ini harus dibangun agar memiliki daya saing dan menjadi oleh-oleh wisatawan," kata Sandiaga dalam keterangannya, Senin (6/6).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengatakan, setelah pelatihan tersebut nantinya akan dilakukan pendampingan, dan diberi bantuan dalam pemasaran serta proses saat mengurus perizinan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Mereka rupanya sangat antusias untuk mengembangkan industri batik ini, jadi kita akan melakukan pendampingan setelah ini, kita akan bantu pemasaran, setelah itu kita bantu perizinannya," kata Sandiaga.

Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Roudlotul Muta'alimin Gusdur Muzi Muftadi Asimbari berharap, pelatihan ini dapat terus dibina. Sehingga, dapat memacu kreativitas masyarakat dan santri.

"Dengan pelatihan membatik ini sebagai gerakan atau kreatifitas, sehingga membatik ini dapat terus dididik dan dibina," kata Gusdur.

Ia menjelaskan, nantinya pelatihan yang telah diselenggarakan akan diajarkan kembali kepada masyarakat sekitar ataupun santri.

"Nanti diajarkan kembali ke santri atau ke umum, tentu bisa menaikan ekonomi di sini, sekarang kan pondok pesantren itu mengajarkan untuk hidup mandiri. Jadi tidak hanya mengaji kitab kuning saja, namun juga bisa berdagang ataupun berproduksi," demikian Gusdur. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA