"KIB ini ingin membangun tradisi politik baru. Tentang koalisi, pilpres itu tidak mesti di ujung mau mendaftarkan ke KPU," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung kepada wartawan, Senin (6/6).
"Tetapi harus kita mulai dari jauh hari dengan diskusi, dengan dialektika, membangun narasi, membangun nilai," imbuhnya.
Doli mengatakan, sejak pertemua para ketua umum hingga resmi diumumkan sebagai koalisi, KIB lebih banyak berbicara tentang gagasan bagaimana membangun Indonesia daripada membahas soal figur yang akan diusung.
"Jadi sebenarnya dari 12 Mei hingga (deklarasi) malam kemarin dan dalam waktu dekat ini, kami mendiskusikan tentang narasi, kami menuliskan cerita tentang Indonesia. Setidaknya lima tahun ke depan mau apa gambarnya," terangnya.
Ketika gagasan sudah selaras, lanjut Ketua Komisi II DPR RI ini, baru kemudian koalisi akan mencari figur yang tepat untuk menjalankan gagasan yang telah dirumuskan.
"Jadi kita bicara gagasan, nilai-nilai, konsespsi kenegaraan, konsepsi bangsa. Itu yang kita bangun. Itu yang kita gagas sebagai chapter-chapter awal," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: