Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu Buka Peluang Terciptanya Koalisi Indonesia Berdua hingga Bertiga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 07 Juni 2022, 12:51 WIB
Kehadiran Koalisi Indonesia Bersatu Buka Peluang Terciptanya Koalisi Indonesia Berdua hingga Bertiga
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah/Net
rmol news logo Pascapertemuan Ketua Umum Partai Nasdem dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Minggu kemarin (5/6), peta koalisi menuju Pilpres 2024 sudah mulai mengerucut. Meskipun, sewaktu-waktu masih bisa berubah seiring dinamika yang terjadi menjelang pilpres.

Menurut pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, pada Pilpres 2024 nanti kemungkinan terbentuknya tiga poros koalisi akan sangat terbuka.

Peluang ini dibuka oleh Golkar-PAN-PPP yang sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu. Kata Dedi, Koalisi Indonesia Bersatu ini bisa mengusung Ganjar Pranowo dan Erick Tohir sebagai cawapresnya.

Di sisi lain, santer digadang-gadang PDIP akan berkoalisi dengan Gerindra. Jika koalisi ini terbentuk nantinya bisa disebut “Koalisi Indonesia Berdua”. Koalisi ini bisa mengusung Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

“Dengan asumsi, Prabowo-Puan di koalisi PDIP-Gerindra, lalu PKB bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu,” kata Dedi Kurnia kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (7/5).

Atas dasar itu, Dedi menilai, pascapertemuan Surya Paloh dan SBY, Nasdem dan Demokrat bisa membentuk poros koalisi baru dengan ditambah PKS.

Jika koalisi ini terbentuk, bisa menamakan dirinya “Koalisi Indonesia Bertiga”. Koalisi ini, lanjut Dedi, bisa mengusung Anies Baswedan dan AHY. Mengingat Anies digadang-gadang akan dipinang oleh Nasdem.

“Maka, Nasdem bisa memunculkan poros ketiga bersama Demokrat dan PKS. Tokoh potensial poros ini bisa Anies-AHY,” tutur pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

“Selama PDIP dan Gerindra tidak ada tambahan mitra, dan koalisi KIB tidak ada perubahan hingga waktu penentuan, maka munculnya tiga poros itu semakin terbuka,” demikian Dedi Kurnia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA