Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KIB Punya Nilai Strategis, PAN: Sebagai Lembaga Think Tank, Pernyataan CSIS Tentu Berdasar Analisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 09 Juni 2022, 16:35 WIB
KIB Punya Nilai Strategis, PAN: Sebagai Lembaga <i>Think Tank</i>, Pernyataan CSIS Tentu Berdasar Analisis
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi/Net
rmol news logo Partai Amanat Nasional (PAN) mengamini analisa Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang memandang ada nilai politik strategis dari terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Sisi strategis itu, karena koalisi yang dimotori PAN bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sudah memenuhi syarat presidential threshold 20 persen untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

“Sebagai lembaga think tank, pernyataan CSIS tentu berdasarkan pada analisis mendalam tentang beberapa program atau kebijakan partai politik untuk kemajuan demokrasi dan peningkatan kualitas sistem kepartaian dengan tujuan memperkuat sistem presidensial di Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, Kamis (9/6).

Viva Yoga menyatakan, penilaian CSIS dan beberapa lembaga serta pengamat politik lain yang menganggap positif pembentukan KIB, karena beberapa hal substansial pokok.

Menurutnya, cita-cita itu kemudian diturunkan ke dalam platform yang memperjuangkan politik gagasan, ide, dan pemikiran, sebagai landasan prinsip melalui proses-proses politik yang mencerdaskan, menggembirakan, mensejahterakan, memakmurkan, dan berkeadilan.

“Itulah yang menjadi salah satu dasar pendirian dari KIB,” katanya.

Viva Yoga menekankan, bahwa pada dasarnya pembentukan KIB merupakan buah dari proses komunikasi yang cukup panjang. Artinya, tidak tiba-tiba terbentuk.

“Juga karena ada kecocokan. Apalagi ketiga ketum partai adalah kawan semasa menjadi anggota DPR RI,” pungkasnya.

Peneliti CSIS Arya Fernandes mengatakan, langkah pembentukan KIB yang diinisiasi Partai Golkar, PAN, PPP, merupakan langkah strategis yang berhasil menggugah perhatian publik terhadap dinamika menuju pemilu.

Sebagai tren politik baru, Arya meyakini, manuver KIB yang dibentuk sejak dini, berpotensi diikuti partai politik lainnya. Dia memprediksi, pascakeberadaan KIB, partai-partai lain akan menggabungkan diri dalam koalisi.

Setidaknya, kata Arya lagi, CSIS mencermati ada sejumlah dampak pembentukan KIB yang merupakan koalisi strategis. Utamanya, soal keterpenuhan syarat presidential threshold 20 persen yang harus dipenuhi untuk mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA