Video Kompetisi SQUARE mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Farah.ID

Masinton: Ada Menteri Sibuk Nyapres Tapi Gak Punya Parpol dan Prestasi, Nyidir Erick Thohir?

LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 11 Juni 2022, 13:14 WIB
Masinton: Ada Menteri Sibuk Nyapres Tapi Gak Punya Parpol dan Prestasi, Nyidir Erick Thohir?
Politisi PDIP Masinton Pasaribu/Net
Wacana perombakan atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju sepenuhnya merupakan hak prerogratif Presiden, dalam hal ini Joko Widodo (Jokowi).
Video Kompetisi Skycrapper

Namun yang patut disesalkan, ada menteri yang tidak lagi fokus pada kerja-kerja kementeriannya seiring dinamika menjelang Pemilu 2024.

Demikian disampaiakan Politikus PDIP Masinton Pasaribu saat menjadi narasumber dalam diskusi Polemik bertajuk “Jangan Pegel Nunggu Reshuffle” pada Sabtu (11/6).

“Kita melihat ada beberapa menteri tuh sudah tidak fokus lagi pada kerja-kerjanya. Pun kalau dia bekerja di kementeriannya sudah bukan dalam konteks memperkuat dan membangun sistem, mengevaluasi kementeriannya. Tapi lebih pada penggunaan sarana dan prasarana kementerian tersebut untuk memoles-moles diri,” kata Masinton.

Masinton menyesalkan menteri yang sudah mulai pencitraan menjelang Pemilu 2024 namun mengabaikan tugas pokok dan fungsinya sebagai pembantu Presiden di Kabinet Indonesia Maju.

Namun, anak buah Megawati Soekarnoputri ini tidak menyebut spesifik Menteri yang dimaksud. Ia hanya menyebutkan ciri-ciri Menteri itu tidak berlatarbelakang dari parpol tertentu.

“Contohnya sudah gamblang. Dalam diskusi sebelumya juga sudah kita bahas. Ada menteri yang pengen nyalon (presiden) udah kebelet nyalon dengan menggunakan segala sumber daya ituloh, bahkan sumber dana kali ya, untuk kegiatan-kegiatan yang menopang kenarsisannya tadi, untuk nyalon itu. Padahal gak ada partai politiknya itu,” tegasnya.

“Bayangin aja orang gak punya partai politik dengan berani nyalonin, gak punya prestasi, dengan berbau gitu nyalonin?” demikian Masinton.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA