Pengamat politik dari Universitas Indonusa Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, seharusnya Erick Thohir menjaga marwah sebagai seorang pembantu presiden, bukan malah plesiran mengunjungi partai politik.
"Sebab, tidak lazim menteri BUMN mengunjungi partai politik mengingat tugas dan fungsinya (tupoksi) tidak berkaitan langsung dengan parpol. Karena itu, wajar kalau kunjungan Erick ke petinggi partai politik dinilai syarat politis,†kata Jamiluddin lewat keterangan tertulisnya, Minggu (12/6).
Menurutnya, nuansa politis terasa kental mengingat kunjungan tersebut dilakukan di saat parpol mulai membicarakan capres. Erick ada kemungkinan menjajaki peluangnya untuk ikut pada kontestasi pilpres 2024.
"Peluang ke arah lebih besar mengingat beberapa waktu sebelumnya banyak relawan yang menyuarakan Erick menjadi capres. Termasuk juga kunjungan Erick ke pesantren yang dinilai sebagai persiapan menuju kontestasi pilpres 2024,†katanya.
"Jadi, Erick kemungkinan menjajaki parpol untuk menjadi perahunya dalam pilpres 2024. Kiranya itu makna politis dari kunjungan Erick ke petinggi parpol,†demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: