Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

CERI Pertanyakan Keengganan Dirut Pertamina Sponsori Formula E

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 12 Juni 2022, 15:09 WIB
CERI Pertanyakan Keengganan Dirut Pertamina Sponsori Formula E
Sirkuit Formula E Jakarta/Net
rmol news logo Alasan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang menolak memberikan dukungan sponsor pada gelaran Formula E atau E-Prix Jakarta 2022 terlalu mengada-ada.

Tidak lama setelah Formula E Jakarta sukses digelar, Nicke Widyawati mengatakan, alasan Pertamina tidak memberikan sponsor karena branding tidak masuk pada gelaran balap mobil listrik itu.

"Balap mobilnya tanpa pelumas dan BBM, jadi filosofi sponsorsip itu untuk branding produk, Pertamina belum memiliki teknologi atau produk untuk kendaraan listrik," ujar Nicke pertengahan pekan ini.

Soal alasan itu, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mengingatkan agar Nicke tidak lupa pernyataan dia sebelumnya.

"Tepatnya pada 8 Agustus 2021, dia (Nicke) pernah sesumbar, yaitu pada acara peresmian dua Stasiun Pengisi Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di SPBU MT Haryono dan Lenteng Agung Jakarta, yang digagas dari hasil kerjasama antara Pertamina dengan Badan Penerapan Pengkajian Tehnologi (BPPT)," Yusri Usman kepada wartawan, Minggu (12/6).

"Bahwa kegiatan itu merupakan dukungan kepada Pemerintah dalam mengembangkan industri mobil berbasis listrik untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap energi fosil yang semakin menipis dan mahal berakibat peningkatan emisi karbon," imbuhnya menirukan pernyataan Nicke.

Bahkan, katanya, Nicke menyatakan bahwa Pertamina dengan beberapa BUMN lain sudah membentuk perusahan Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengembangkan industri mobil listrik.

"Meskipun saat itu sempat disoal banyak orang ketika IBC mau mengakuisisi perusahaan streetscooter Jerman senilai 170 juta dolar AS, yang dianggap tidak layak dari hasil due diligence, termasuk ditolak oleh Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina," terangnya.

Tidak hanya itu, lanjut Yusri, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution pada 16 Desember 2021, telah menggandeng perusahaan swasta Gojek dan Gesit untuk percepatan pengembangan ekosistem sistem motor listrik di Indonesia.

"Sehingga, alasan Nicke bisa dianggap aneh dan bertolak belakang pula dengan keterangan Kementerian BUMN yang diucapkan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, yang beralasan panitia Jakarta ePrix baru sebulan mengajukan permohonan sponsor. Arya juga mengatakan butuh waktu lama untuk mengkaji value yang akan diperoleh jika jadi sponsor ajang itu," bebernya.

Masih kata Yusri, apapun alasan yang dikatakan Nicke tidak lepas dari kesan hanya ingin pasang badan untuk menyelamatkan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendapat cibiran dari masyarakat dunia maya menjelang perlombaan Formula E akan berlangsung hingga sekarang.

Tetapi yang pasti, sambungnya, apapun alasan yang diucapkan itu tidak sejalan dengan komitmen Presiden Joko Widodo sebagai Presidensi G20 untuk mengurangi emisi karbon dengan bertranformasi dari energi berbasis fosil ke energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Yusri lantas menyinggu soal dugaan penerimaan gratifikasi Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dari Nicke untuk menyaksikan balap MotoGP di Mandalika

"Jadi, lain waktu kalau Nicke mau memberikan alasan itu yang masuk akal sehat dan cerdaslah, atau kalau berani Nicke jujur juga bicara ke publik, apa motifnya diduga memberikan gratifikasi tiket dan akomodasi kepada Wakil Ketua KPK Lili Pintuali Siregar untuk menyaksikan balap MotoGP di Mandalika selama sepekan di Hotel Amber Lombok Bech, mulai dari 16 Maret 2022 hingga 22 Maret 2022. Apa relevansinya?" tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA