Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah tengah dibuat mekanisme pembiayaan untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) oleh pembiayaan internasional dalam forum G20.
Kata Airlangga, pembiayaan proses transisi energi menjadi penting agar harga energi tetap bisa terjangkau.
"Pembuatan mekanisme ini juga penting sembari melihat bagaimana model mekanisme ini berkerja. Jika bisa bekerja, kita akan duplikasikan ke tempat lain,†kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/6).
Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Singapura bisa berkolaborasi dalam melakukan transisi energi. Kerja sama bisa dilakukan pada proyek EBT yang sedang dilakukan oleh Indonesia yang berbasis geothermal,
hydropower, wind turbine, dan
solar panel.
Indonesia juga tengah berupaya menurunkan emisi di sektor energi melalui
phasing down batu bara secara gradual untuk menuju
Net Zero Emissions tahun 2060.
Untuk mencapai hal tersebut, telah disiapkan kebijakan
Energy Transitions Mechanism (ETM) berupa
Cap and Trade dan Cap and Tax.
“Tiga komponen penting dalam melakukan transisi energi adalah akses teknologi, market itu sendiri, dan kombinasi keduanya melalui
green financing," tandas Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: