Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Surya Paloh: Pemilu Bukan Ajang Adu Domba!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 15 Juni 2022, 21:56 WIB
Surya Paloh: Pemilu Bukan Ajang Adu Domba<i>!</i>
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem/RMOL
rmol news logo Pemilihan Umum (Pemilu) bukanlah ajang untuk mengadu domba antarsesama.

Terlebih, adanya ideologi baru yang mulai masuk ke Indonesia hingga membuat bangsa Indonesia lupa akan jatidirinya yang memegang teguh nilai luhur Pancasila.

"Kita tidak ingin negara ini berubah haluan, mendapatkan ideologi baru seperti negara khilafah, misalnya. Atau negara fasistis atau terjebak urusan jawa dan nonjawa, pribumi atau nonpribumi. Tidak ada itu," kata Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dalam sambutannya pada pembukaan Rakernas Partai Nasdem di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6).

Partai Nasdem, kata Surya Paloh, konsisten pada misi restorasi Indonesia dengan mengedepankan pemikiran Pancasila dalam sebuah gerakan untuk Indonesia lebih baik.

"Itulah cita-cita kita bangsa kita, itu cita-cita dari Partai Nasdem," imbuhnya.

Dia menambahkan, pengalaman dua kali pemilu belakangan ini menjadi pelajaran bagi Partai Nasdem untuk tidak terjebak pada polarisasi yang terjadi di tengah masyarakat.

"Bahwa pemilu adalah amanah konstitusional, bukan ajang untuk adu domba, apalagi pecah-belah. Terlalu mahal berkuasa 5 hingga 10 tahun jika kita mengorbankan apa yang telah dicapai dalam kurun waktu yang cukup panjang," imbuhnya.

Menurutnya, saat ini Indonesia dalam posisi pemulihan, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar seluruh kader Nasdem bergotong-royong bangkit dalam keterpurukan.

"Dampaknya sangat terasa sangat jelas dan sangat nyata. kita sudah sepakat bahwa persoalan-persoalan identitas bukan lagi persoalannya akan menjadi ancaman, karena telah menyatu menjadi Indonesia," ucapnya.

Surya Paloh mengingatkan bahwa para pendiri bangsa ini telah mufakat mendirikan suatu negara untuk semua, bukan hanya untuk satu orang maupun satu golongan baik golongan bangsawan maupun golongan yang kaya.

"Tidak ada lagi kami dan kalian, tidak ada lagi kelompok ku dan kelompok mu, golongan ku dan golonganmu. Hanya satu kata, kita Indonesia," tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA