Terbukti, nilai neraca perdagangan melanjutkan tren surplus pada Mei 2022 mencapai 2,89 miliar dolar AS. Tren surplus ini bahkan telah dialami sejak Mei 2020 atau tepatnya selama 25 bulan berturut-turut.
“Kinerja neraca perdagangan yang kembali mencatatkan nilai surplus perlu disyukuri. Ini menjadi modal dan amunisi yang ampuh dalam menopang ketahanan sektor eksternal di tengah pemulihan ekonomi yang masih berlangsung,†kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Kamis (16/6).
Untuk mempertahankan tren positif tersebut, pemerintah berupaya mendorong ekspansi pasar ekspor ke berbagai negara. Mei 2022, China menjadi tujuan ekspor dengan nilai 4,59 miliar dolar AS atau 22,95% dari total ekspor.
Lalu ke India sebesar 2,26 miliar dolar AS (11,27%), dan Amerika Serikat sebesar 2,05 miliar dolar AS atau 10,26% dari total ekspor.
Pemerintah juga akan terus menjalin kerja sama bilateral dan multilateral untuk memperluas akses pasar produk-produk berkualitas hasil karya anak negeri.
"Termasuk Forum G20 dan berbagai forum kerja sama internasional lainnya akan menjadi media yang terus dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut,†ujar Menko Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: