Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sindir Pernikahan Anwar Usman-Idayati, Seniman Gelar Teatrikal Mahkamah Kasur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 17 Juni 2022, 15:56 WIB
Sindir Pernikahan Anwar Usman-Idayati, Seniman Gelar Teatrikal Mahkamah Kasur
Aksi teatrikal di Mahkamah Konstitusi (MK)/Net
rmol news logo Pernikahan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dengan adik Presiden Joko Widodo, Idayati mengundang aksi protes dari kelompok seniman di Jakarta.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Mengatasnamakan diri sebagai Komunitas Teater Planet Senen, belasan orang menggelar aksi teatrikal di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, aksi teatrikal berlangsung selama sekitar 20 menit dan memperlihatkan 3 pemeran utama dalam adegan teatrikal ini.

Pemeran pertama adalah seorang lelaki yang didandani layaknya badut, di mana wajahnya dicat putih dan bagian bibirnya dibubuhi warna merah. Pemeran pria ini juga menggunakan ikat kepala bertuliskan "Rakyat", seolah sedang berorasi.

Sementara, dua pemeran lainnya terlihat sebagai pasangan suami istri yang beradegan mesra.

Dalam adegan tersebut, sang suami mengenakan setelan kemeja putih bercelana bahan hitam. Dia tampak menenteng baju mirip pakaian yang kerap dikenakan hakim berwarna hitam merah.

Sementara si pemeran wanita, tampak mengenakan catok rambut dengan daster panjang menyambut sang suami pulang. Kemudian, mereka berdua beradegan saling berbicara di atas kasur.

Koordinator lapangan aksi, Dompak Halomon Tambunan menjelaskan, para seniman merasa gelisah mellihat situasi MK hari ini yang sudah terdegradasi dengan politik akibat pernikahan Anwar Usman dan adik presiden.

"Kita harus bicara realita, MK hari ini jadi masalah keluarga, itu kenyataan. Suka tidak suka itu terjadi. Artinya kita menyuarakan lewat sisi teater," ujar Dompak saat ditemui di depan Gedung MK seusai gelaran teater.

Lebih lanjut, Dompak memberikan contoh konkret dari ketidaknormalan putusan-putusan MK dalam beberapa waktu belakangan ini.

"Dari adegan tadi, sebenarnya sang istri mengatakan bahwa keputusan MK menolak JR minyak goreng, omnibus law, presidential threshold (ambang batas pencalonan presiden) itu ditolak. Sepertinya itu dibicarakan dalam rumah tangga," katanya.

"Itu KKN banget, kita (MK) kan dibilang anti-KKN, tapi itu jadi slogan saja. Praktiknya seperti itu (KKN)," tandas Dompak. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA