Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puji Airlangga Hartarto, Presiden Jokowi: Beliau Motor Penggerak Kartu Prakerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 17 Juni 2022, 20:24 WIB
Puji Airlangga Hartarto, Presiden Jokowi: Beliau Motor Penggerak Kartu Prakerja
Presiden Joko Widodo bersama Menko Bidang Kemaritiman Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Program Kartu Prakerja menjadi salah satu program yang berhasil di pemerintahan saat ini. Secara khusus, keberhasilan Kartu Prakerja merupakan bukti kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu motor penggerak.

Begitu disampaikan Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam acara Temu Raya Alumni Program kartu Prakerja di Sentul International Covention Centre, Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/6).

"Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto). Beliau ini motornya, yang menggerakkan Kartu Prakerja beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya," kata Presiden Jokowi.

Jokowi pada kesempatan itu, juga memuji Airlangga dan manajemen pelaksana Program Kartu Prakerja setelah membeberkan hasil survei badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja berhasil meningkatkan ketrampilannya.

“Artinya, hasilnya ketemu 88,9 persen. Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim," katanya.

Dalam acara itu, Airlangga Hartarto melaporkan bahwa Program Kartu Prakerja mendapat pujian dari beberapa negara sahabat. Bahkan, program yang digagas untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 ini bisa ditiru berbagai negara berkembang di dunia.

Bukan hanya negara berkembang, Airlangga mengaku saat berada di Davos, Swiss, negara Belanda juga memuji program Kartu Prakerja Indonesia.

"Dalam pertemuan di Davos menteri dari Belanda dengan perdana menteri juga mengatakan bahwa kartu prakerja bisa direplikasi di negara-negara berkembang yang lain Bapak Presiden," tuturnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menyampaikan, program Kartu Prakerja menjadi salah satu program Government to People (G2P) yang paling masif ada dibandingkan di negara lain.

Selain itu, dalam pertemuan UNESCO di Marrakesh, lanjutnya, program Kartu Prakerja juga dipilih sebagai program untuk menghadapi tantangan kerja di masa depan saat transformasi digital hingga green economy.

"Kami juga melihat bahwa program ini dinilai lembaga eksternal, seperti CSIS, BPS, kemudian dari Jepang ada J-PAL Southeast Asia, UNDP, Bank Dunia, dengan TNP2K. Seluruhnya menemukan bahwa program ini berdampak positif dalam peningkatan skill dan kepekerjaan pesertanya dan ini mempertegas dampak positif dari Program Kartu Prakerja," jelasnya.

Airlangga menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 12,8 juta orang tercatat mengikuti program Kartu Prakerja dan 95 persennya telah menerima insentif.

Demografi peserta Kartu Prakerja, sebanyak 56 persen tinggal di desa, 49 persen perempuan dan sekitar tiga persen adalah penyandang disabilitas.

Selain itu, sebanyak 30 persen peserta yang sebelumnya menganggur kini telah bekerja atau berwirausaha, lalu 90 persen mengaku Kartu Prakerja membantu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan meningkatkan daya saing.

Kemudian sebanyak 66 persen menggunakan sertifikasi pra kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Lalu, 92 persen peserta menggunakan dana bantuan sebesar Rp 600 ribu untuk membeli pangan dan 70 persen untuk modal usaha.

Airlangga mengatakan, sebanyak 27 persen dari penerima belum pernah punya rekening.

"Tetapi 27 persen Itu memilih menggunakan e-wallet sehingga ini menjadi program inklusi keuangan,” demikian Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA