Munculkan 3 Bacapres Sejak Dini, Nasdem Telah Hadirkan Tradisi Politik Baru

"Apa yang dilakukan Nasdem merupakan tradisi baru dari politik elektoral di Indonesia. Dan ini menurut saya positif," ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/6).

Berdasarkan pengalaman Pilpres yang lalu, Ali melihat figur yang diajukan partai politik (parpol) untuk menjadi capres kerap diungkap ke publik saat sudah mendekati waktu pencoblosan.

"Yang kita pahami pengusungan capres itu selalu di last minute, dan kita tahu itu tidak baik," tuturnya.

Pengusungan yang biasanya dilakukan parpol saat mendekati waktu pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), menurut Ali, menjadikan masyarakat tak begitu mengenali calon pemimpin yang akan dipilih.

"Karena publik tidak punya kesempatan untuk mengkoreksi atau melakukan check and balances atau katakanlah untuk mengecek bibit dan bobot capres-capres itu," tuturnya.

Maka dari itu, lulusan magister politik Universitas Indonesia ini melihat langkah Nasdem sebagai terobosan politik yang memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

"Jadi dengan sudah ada tiga nama, publik kemudian punya kesempatan untuk melakukan satu tracking terhadap rekam jejak mereka," tandasnya.

Adapun 3 nama bacapres hasil Rakernas Nasdem disampaikan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Jumat malam (17/6).

Paloh menyampaikan 3 nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jendral Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Sebelum diputuskan menjadi 3 nama bacapres, Nasdem menyaring aspirasi dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi se-Indonesia, di mana terdapat 25 nama yang dipilih.

Namun, ke 25 nama yang dipilih 34 DPW Nasdem tersebut kembali disaring oleh steering commitee, yang kemudian diputuskan oleh Paloh menjadi 3 nama.

Untuk perolehan suara 3 nama yang diputuskan sebagai bacapres, mayoritas anggota DPW Nasdem memberikan 32 suara kepada Anies Baswedan, 29 suara kepada Ganjar Pranowo, dan 14 suara kepada Andika Perkasa.