Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, paska dideklarasikannya KIB, Parpol lain yang belum memiliki mitra koalisi mulai kepanasan.
"Asal-muasalnya tentu semua Parpol pasti ingin menjadi jurukunci atau
king maker pada kesempatan 2024 yang akan datang. Munculnya KIB membuat Parpol lain mencoba putar arah angin untuk dapat menentukan mitra koalisi untuk mempertahankan kekuasaannya pada 2024 yang akan datang," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/6).
Saiful menilai, langkah yang diambil KIB merupakan langkah yang sangat cerdas. Karena meskipun sudah mendeklarasikan koalisi, tetapi belum memunculkan nama kandidat bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Tidak mau kalah dengan KIB, Nasdem mencoba curi
start dengan melakukan pembajakan terhadap kandidat potensial yang selama ini muncul di permukaan," kata Saiful.
Bahkan menurutnya, situasi semakin memanas paska adanya pertemuan bahkan kesepakatan awal koalisi antara Partai Gerindra dan PKB yang dikenal dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
"Meskipun baik KIB maupun KIR sama memenuhi syarat 20 persen presidential treshold untuk mengajukan calon, tentu koalisi tersebut tidak terlalu cepat mengambil keputusan untuk melakukan penentuan terhadap kandidat yang akan diusungnya," pungkas Saiful.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: