"Jadi kalau koalisi Prabowo-Muhaimin ini betul terjadi, ini memang satu pasangan yang cukup ideal dalam konteks kita membaca ceruk pemilih di Indonesia," ujar Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (21/6).
Nilai ideal dari poros ini, dijelaskan Ali, melihat latar belakang elite dan ideologi partai politik masing-masing, yang memberikan keterwakilan dalam kelompok pemilih di Indonesia.
"Ini dalam konteks bangunan sipil militer juga pas. Yang satu orang sipil yang satu orang militer. Atau yang satu nasionalis dan yang satu lagi seorang santri. Jadi ini cukup idel, nasionalis-religius," tuturnya.
Lebih lanjut, Ali yang merupakan mahasiswa doktoral ilmu politik Universitas Indonesia ini membuka peta kemungkinan perolehan suara yang mungkin diraih pasangan ini, jika nantinya mendeklarasikan diri untuk maju bersama di Pilpres 2024.
Kata Ali, salah satu kekalahan Prabowo pada pemilu-pemilu sebelumnya ada di wilayah Jawa Timur yang notabene ceruk pemilih di sana adalah warga Nahdliyin.
"Kalau Prabowo bisa mendapatkan wakil atau pendamping (Pilpres 2024) dari Jawa Timur, dan itu Nahdliyin, itu luar biasa. Muhaimin ini adalah tokoh NU, ketum partai yang bernapaskan Islam, tapi Islamnya tradisonal yaitu bersama Nahdliyin dan beliau itu dari Jawa Timur," paparnya.
"Ini luar bisa menurut saya. Dan kalau pasangan ini terjadi maka potensi kans kemenangannya tinggi. Saya tidak bisa mengatakan pasti menang, tapi punya kans," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: