Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sukamta Ajak Masyarakat Dukung Rencana Presiden Jokowi Temui Zelensky dan Putin

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 23 Juni 2022, 10:27 WIB
Sukamta Ajak Masyarakat Dukung Rencana Presiden Jokowi Temui Zelensky dan Putin
Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta/Net
rmol news logo Komisi I DPR RI menyambut baik pernyataan Menteri Luar Negeri Repulik Indonesia Retno Marsudi, yang memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta mengapresiasi lantaran rencana Jokowi itu membawa misi perdamaian dan kemanusiaan. Keberangkatan presiden, sambungnya, perlu didukung bersama agar Indonesia kembali memainkan peran signifikan dalam ikut serta menjaga perdamaian dunia.

“Karena perang ini membawa dampak negatif bagi kita semua,” katanya kepada wartawan Kamis (23/6).

Sukamta mengatakan, puluhan ribu warga sipil tewas akibat perang Rusia versus Ukraina. Jutaan warga Ukraina juga menjadi pengungsi. Dampak perang dirasakan oleh kita semua, juga khususnya oleh negara berkembang dan berpenghasilan rendah.

Harga barang-barang semakin mahal. Di bebeapa negara inflasi meningkat tajam. Negara-negara Afrika sangat terpengaruh oleh krisis akibat perang ini. Harga gandum, minyak goreng, bahan bakar, dan pupuk, semakin melonjak. Konflik ini juga berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global.

“Karenanya, Indonesia juga penting untuk membawa misi tentang pangan dan energi,” ujar Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Sukamta yang juga sebagai Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri ini menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya mendorong agar Indonesia bisa memainkan peran konkret dalam menghentikan peperangan dan mewujudkan perdamaian antarnegara yang bertikai.

“Saat rapat resmi dengan Menteri Luar Negeri RI Ibu Retno Marsudi, maupun lewat media, Saya berkali-kali mendorong agar Presiden Jokowi turun langsung berkontribusi menjadi juru damai atas konflik ini dengan perannya sebagai Presidensi G20 yang harus dioptimalkan,” katanya.

Kunjungan Presiden Jokowi ini merupakan langkah konkret tersebut, yang tentunya tidak terlepas dari tanggung jawab Indonesia yang saat ini ditunjuk sebagai Presidensi G20. Ini tanggung jawab berat, karena diemban pada situasi yang tidak mudah, pandemi belum resmi berakhir dan terjadinya perang Ukraina-Rusia.

Menurut Doktor lulusan Manchester Inggris ini, kondisi tersebut menjadi tantangan yang sangat menarik untuk kita hadapi. Leadership Indonesia mendapatkan ruang dan momentum yang mungkin akan dikenang 20-30 tahun yang akan datang bahwa Indonesia sebagai Presidensi G20 semoga berhasil menjadi penengah Rusia dan Ukraina. Ini momentum bagi Indonesia untuk bisa mendamaikan negara-negara yang bertikai.

“Tentu kita semua berharap pertemuan dengan 2 pemimpin negara yang sedng bertikai tadi membawa hasil yang sangat berarti bagi proses penghentian perang dan terciptanya perdamaian. Agar kita semua bisa segera pulih dari keterpurukan ekonomi sebagai dampak dari pandemic,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA