Hal ini terbukti dari tingginya keterlibatan atau
engagement audiens di media sosial Formula E dan siaran langsung di televisi. Bahkan
engagement ini tercatat lebih tinggi dari
engagement rata-rata seri balapan lain di musim kedelapan ini.
Namun kesuksesan ajang balap mobil listrik bertaraf internasional ini ternyata tidak membuat anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fadli Zon, merasa bangga.
"Harusnya kita bangga kalau ada pemain Indonesia, bukan penonton," kata Fadli seperti dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (23/6).
"Bule-bule berlaga, kita cuma jadi penonton," sambung politikus Partai Gerindra itu.
Tak salah jika Fadli Zon berkata demikian. Sebab siaran langsung Jakarta E-Prix di televisi ditonton oleh 10 juta orang. Jumlah penonton ini meningkat lebih dari 50% dibandingkan dengan rata-rata penonton balapan musim saat ini.
Tak hanya itu, berdasarkan data Jakpro, pada acara Jakarta E Prix 2022 terdapat 150 TV broadcast di 150 negara, ditambah jutaan
viewers.
Selain itu, penayangan video, social engagement, hingga
social impression mengenai Jakarta E-Prix di ruang digital juga melesat lebih tinggi daripada rata-rata musim ini.
Penayangan video Jakarta E-Prix 2022 mencapai 7,4 juta kali. Itu artinya 62% lebih tinggi dari rata-rata musim ini. Kemudian
social engagement mencapai hampir 1 juta atau 27% lebih tinggi dari rata-rata musim ini. Sementara itu,
social impression mencapai 22,6 juta, naik 22% dari rata-rata musim ini.
Bukan hanya itu, tingginya animo penggemar terhadap balapan juga bisa dilihat dari ludesnya penjualan 60.000 tiket Jakarta E-Prix untuk menonton balapan langsung di Ancol, Jakarta Utara.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: