Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Sawit Terjun Bebas, Sultan Desak Pemerintah Genjot Penggunaan CPO Dalam Negeri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 26 Juni 2022, 21:59 WIB
Harga Sawit Terjun Bebas, Sultan Desak Pemerintah Genjot Penggunaan CPO Dalam Negeri
Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin/Net
rmol news logo Pemerintah melalui Kementerian didoron melakukan akselerasi penyerapan stok Crude Palm oil (CPO) dalam negeri yang saat ini mencapai 6 juta ton.  
Dorongan ini disampaikan Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin, Minggu (26/6).


Dorongan itu disampaikan senator asal Bengkulu itu setelah mengetahui terkoreksinya harga TBS Sawit di banyak daerah dan jatuhnya harga CPO di pasar ekspor sehingga menyebabkan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit petani terkoreksi tajam.

Menurut informasi, harga CPO di Pasar Spot Rotterdam turun 4,33 persen menjadi US$ 1.490 per Metrik Ton pada perdagangan Rabu, 22 Juni 2022, dari penutupan sehari sebelumnya. Sementara di saat yang sama alokasi CPO untuk kebutuhan pangan dan Energi dalam negeri mengalami penurunan.

"Dengan melihat trend commodity booming khususnya harga CPO yang mulai meredup, pemerintah perlu kembali memberikan perhatian  serius terhadap persoalan kebutuhan dan harga end product CPO di dalam negeri. Kami sangat prihatin saat mengetahui tanki-tanki CPO kita penuh dan berdampak pada penurunan harga TBS Sawit petani, sementara di saat yang sama harga minyak goreng justru masih melambung tinggi,"  ujar Sultan, Minggu (26/06).

Menurutnya, dalam situasi global yang terus berubah, pemerintah perlu mengendalikan keseimbangan supply and demand CPO secara presisi. Dugaan kami, CPO Indonesia sudah tidak seksi di pasar ekspor akibat kebijakan pelarangan ekspor CPO beberapa waktu yang lalu.

"Yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan porsi CPO dalam negeri melampaui estimasi yang sudah ditetapkan. Saat ini total konsumsi lokal hanya 1,752 juta ton. Saya kira pasar kita masih terlalu besar untuk angka ini, sehingga serapan CPO semakin tinggi," tegasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA