Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kementan Minta Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Rehabilitasi Lahan Pertanian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 28 Juni 2022, 09:49 WIB
Kementan Minta Petani Gunakan Pupuk Organik untuk Rehabilitasi Lahan Pertanian
Ilustrasi/Net
rmol news logo Kementerian Pertanian terus mendorong penggunaan pupuk organik di kalangan petani dalam upaya memperbaiki kualitas tanag lahan pertanian di Indonesia.

Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menyebut, penggunaan pupuk organik harus kembali disosialisasikan dengan massif sebagai solusi dalam proses rehabilitasi lahan pertanian, yang mulai mengalami degradasi atau penurunan mutu lahan akibat dari pemakaian pupuk kimia atau anorganik.

"Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah, memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah, meningkatkan daya tahan dan daya serap air, serta memperbaiki drainase dan pori-pori dalam tanah," ujar Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Selasa (28/6).

Di Kementan, kata Syahrul, saat ini sedang merealisasikan program-program yang mempercepat penggunaan pupuk organik di kalangan petani. Salah satunya, melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dan bantuan pupuk organik.

Program UPPO bertujuan, lanjutnya, untuk mendorong percepatan pengembangan penerapan pupuk organik di tingkat petani. Dengan bantuan tersebut, petani dapat memproduksi pupuk organik secara mandiri dan menggunakannya untuk meningkatkan produksi pertanian.

Selain itu, program UPPO juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya usaha tani dan optimalisasi pemanfaatan pupuk kandang.

"Tentu harapannya ini dapat meningkatkan penggunaan pupuk organik di tingkat petani, meningkatnya optimalisasi penggunaan pupuk organik, meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksi, dan berkurangnya biaya usaha tani sebagai akibat efisiensi penggunaan pupuk," terangnya.

Adapun bantuan UPPO untuk kelompok tani, dikatakan politisi Partai Nasdem ini, berupa satu unit rumah kompos dan bak fermentasi, satu kandang komunal, delapan ekor sapi, alat pengolah pupuk organik (APPO), dan kendaraan roda tiga.

Syahrul mengatakan, meski ada program UPPO bukan berarti Kementan mendorong substitusi pupuk kimia ke pupuk organik secara total.

Tujuan utama program UPPO, kata dia lagi, petani harus seimbang dalam menggunakan kedua pupuk tersebut agar lahan sehat sehingga produksi meningkat dan produktivitas melesat.

"Kami mendorong penggunaan pupuk secara berimbang karena zat hara yang dibutuhkan tanaman juga ada di pupuk anorganik. Jadi, keduanya harus seimbang,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA