Kali ini, mereka melakukan aksi untuk menyarakan keprihatinan setelah mendapatkan serangan dari dalam gedung PPP saat menggelar unjuk rasa pada Jumat lalu (24/6).
“Pada Jumat lalu kami diserang oleh sekelompok orang yang diduga preman, saat menyampaikan aspirasi. Kami yakin mereka bukan kader, kecuali yang pakai baju Gerakan Pemuda Kabah (GPK),†ujar mantan Wakil Ketua PPP DKI Jakarta, Muchbari yang hadir bersama massa aksi.
Muchbari mengatakan, aksi kali ini merupakan suatu bentuk keprihatinan karena penyampaian pendapat di muka umum dibungkam.
Menurutnya, padahal aksi sebelumnya telah memiliki izin dari petugas pengamanan. Bagi dia, serangan dari dalam gedung menandakan demokrasi di PPP sudah mati.
“Kami datang untuk menyampaikan aspirasi, menuntut keadilan. Namun, mereka bukannya menerima, tapi menyerang kami,†sesalnya.
Muchbari menjelaskan, ada sembilan orang yang menjadi korban pada aksi yang lalu. Beberapa hasilnya sudah divisum di rumah sakit dan kasusnya dilaporkan ke Polsek terdekat.
“Kami juga meminta kepolisian dan Komnas HAM mengusut tuntas masalah ini,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.