Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Berani Datangi Rusia-Ukraina, Nyali Jokowi untuk Perdamaian Dunia Contoh Baik bagi Negara Lain

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 01 Juli 2022, 13:43 WIB
Berani Datangi Rusia-Ukraina, Nyali Jokowi untuk Perdamaian Dunia Contoh Baik bagi Negara Lain
Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy/Net
rmol news logo Langkah Presiden Jokowi menyambangi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin, mendapatkan apresiasi tinggi bukan hanya dari warga Indonesia, tetapi juga dunia internasional.  

"Saya memuji langkah Pak Jokowi yang berani mengunjungi Ukraina dan Rusia. Itu langkah yang bagus untuk perdamaian dunia," tegas Ketua Fraksi Partai Nasdem Roberth Rouw dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/7).

Menurut Robert, keberanian Jokowi untuk berdialog dengan Zelenskyy dan Putin di tengah situasi perang merupakan sikap kenegarawanan yang baik bagi seorang kepala negara.

“Nyali Presiden Jokowi untuk perdamaian dunia menjadi contoh yang baik untuk negara lain," katanya.

Tak hanya itu, kunjungan Jokowi juga memberikan pesan kepada dunia internasional mengenai perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan yang selama ini dijunjung tinggi oleh Indonesia.

Sikap yang dilakukan Jokowi menunjukan bahwa jika bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan bisa ikut serta dalam menciptakan perdamaian dunia.

"Indonesia tidak menginginkan adanya perang. Jika ada masalah tidak perlu diselesaikan dengan perang. Bisa dengan diplomasi dan dengan cara lain yang lebih elegan," katanya.

Perang, kata Roberth, akan menimbulkan traumatik dan derita yang panjang bukan hanya bagi masyarakat kedua negara, tetapi juga untuk warga internasional.    

Yang jelas, akibat perang ini, distribusi pangan dunia terhambat. Sedangkan banyak negara sangat bergantung dengan pangan yang dihasilkan oleh Ukraina maupun Rusia.

"Ukraina merupakan pengekspor gandum, kalau terganggu maka pangan dunia akan terganggu juga dan harga juga semakin naik tajam. Tentu, efeknya juga terhadap Indonesia,” ujar Robert.

Roberth berharap ada langkah konkeit sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Indonesia bisa menjadi tuan rumah untuk dialog perdamaian diantara kedua negara tetangga tersebut.

"Kita harapkan Indonesia bisa menjadi mediator untuk perdamaian Rusia dan Ukraina. Semakin cepat damai akan semakin baik untuk dunia," pungkas Roberth.

Presiden Jokowi mengadakan pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6). Setelah Ukraina, Jokowi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6).rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA