Begitu analisa Gurubesar Hukum Internasional UI Profesor Hikmahanto Juwana dalam menyikapi pertemuan Jokowi dengan Putin, beberapa waktu lalu, Jumat (1/7).
"Bila Rusia tidak memiliki keinginan untuk menghentikan perang tentu Rusia akan menolak kehadiran Presiden Jokowi yang menganggap Indonesia telah berpihak pada AS dan sekutunya,†ucap Hikmahanto kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/7).
Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini menambahkan Rusia paham betul bahwa perang akan menimbulkan dampak yang sangat besar bagi negara berkembang.
Sehingga, pertemuan antara Putin dan Jokowi terwujud, agar kedua negara sama-sama memahami Indonesia sebagai negara berkembang di dunia, terkena dampak yang serius dari perang antara Rusia dan Ukraina.
"Ini karena Rusia bersedia menerima kunjungan Presiden Jokowi meski Rusia tahu Indonesia adalah ko-sponsor dari sebuah Resolusi Majelis Umum PBB yang disponsori oleh Amerika Serikat yang mengutuk serangan Rusia sebagai suatu agresi,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: