Baginya, ide kunjungan Jokowi itu brilian dan bisa membuka jalur komunikasi baru menuju perdamaian kedua negara.
“Misi perdamaian Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia adalah inisiatif Indonesia yang cemerlang dan
timely untuk coba akhiri Perang Ukraina,†tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Sabtu (2/7).
Menurutnya, kunjungan Presiden Joko Widodo ini dapat memberikan dinamika baru bagi proses perdamaian yang sedang tersendat yang dirintis Sekjen PBB dan Presiden Turki.
Jokowi akan membuka jalur komunikasi baru sehingga misi perdamaian ini bisa menjadi awal yang baik dan menimbulkan harapan.
Namun demikian, Jokowi tentu memiliki tantangan khusus dalam misi kali ini. Tantangan utamanya adalah Rusia masih belum tertarik untuk mengakhiri perang di Ukraina.
“Ini terbukti dari aksi militernya di Ukraina yang kini semakin gencar. Prioritas Rusia saat ini bukan perdamaian namun untuk secara militer taklukkan dan kuasai Ukraina,†tegasnya.
Mantan dutabesar RI untuk Amerika Serikat ini berharap upaya perdamaian dengan Rusia dan Ukraina dapat berlanjut karena situasi di medan perang tampak akan semakin memburuk.
“Seruan lantang Indonesia untuk "menghentikan perang" seharusnya dialamatkan secara khusus & langsung ke Presiden Putin karena sangat jelas Rusia yang menyerang Ukraina, bukan sebaliknya,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: