Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menkes Prediksi Dua Pekan Lagi Terjadi Puncak Lonjakan Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5 di RI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Senin, 04 Juli 2022, 17:17 WIB
Menkes Prediksi Dua Pekan Lagi Terjadi Puncak Lonjakan Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5 di RI
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers usai Ratas dengan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/7)/Repro
rmol news logo Puncak kenaikan kasus virus corona baru (Covid-19) di Indonesia akibat masuknya varian BA.4 dan BA.5 akan terjadi dalam waktu dua minggu ke depan.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers usai rapat terbatas (Ratas) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/7).

"Jadi mungkin masih ada waktu satu atau dua minggu ke depan," ujar Budi dikutip melalui siaran kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Budi menjelaskan, salah satu tolak ukur yang bisa dipakai untuk memperkirakan puncak lonjakan kasus Covid-19 adalah dengan membandingkan dengan negara lain.

Akan tetapi, jika melihat whole genome squencing (WGS), atau teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA virus menjadi satu gambaran genom utuh, Indonesia belum mencapai 100 persen seperti negara lain.

"Data yang kami miliki menunjang memang ke hal tersebut (puncak kasus). Jadi biasanya puncak tercapai kalau dominasi satu varian sudah tinggi," paparnya.

"Sekarang (varian) BA.4 dan BA.5 itu sudah lebih dari 80 persen hasil WGS. Bahkan di Jakarta sudah 100 persen itu BA.4 dan BA.5," imbuh Budi.

Namun di samping itu, mantan Wakil Menteri BUMN ini menyatakan bahwa kenaikan kasus di Indonesia yang tidak lebih tinggi dibanding negara tetangga lain, baik di Eropa maupun Asia, disebabkan capaian vaksinasi yang sudah tinggi.

"Kenapa bisa landai kasusnya? Salah satu hal menjelaskan adalah karena sero survei kita pada Maret (2022), antibodi kita masih tinggi. Jadi kalau Desember sero surveinya sekitar 400-500an, itu sudah dimiliki 88 persen poluasi," katanya.

Bahkan, lanjut Budi, di Maret 2022 kemarin sero survei Indonesia sudah mencapai 99 persen dari populasi, atau sudah memiliki antibodi di level 3.000 dan 4.000.

Oleh karena itu, untuk mengambil kebijakan yang tepat pada Agustus-September nanti, dia memastikan pemerintah akan menjalankan Sero survei ketiga.

"Yaitu mulai hari ini. Diharapkan dalam sebulan hasilnya sudah keluar, sehingga kebijakan yang tepat bisa kita ambil," demikian Budi.

Berdasarkan 7 days moving avarage, angka rata-rata kenaikan kasus COvid-19 di Indonesia terbilang lebih baik dari beberapa negara lain.

Misalnya dengan Amerika Serikat yang kasusnya mencapai 116.304 rata-rata per hari dalam sepekan terkahir. Kemudian Australia 32.116 kasus, India 16.065 kasus, Singapura 8.266 kasus, Malaysia 2.384 kasus, Thailand 2.278 kasus, sementara Indonesia 1.939 kasus. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA