Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menjelaskan, kedatangan Wang Yi untuk menyampaikan apresiasi kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia dalam upaya resolusi damai.
"RRC sekali lagi memberikan apresiasi atas berbagai upaya Indonesia untuk mencoba mencari atau mengupayakan resolusi damai, penyelesaian secara damai terhadap situasi yang sedang terjadi di Ukraina termasuk secara spesifik disebutkan mengenai kunjungan Presiden ke Kyiv dan Moskow," ujar Retno.
Selain membicarakan soal itu, Jokowi dengan Wang Yi juga membicarakan tentang berbagai isu bilateral antara lain komitmen antara Indonesia dan RRC untuk terus meningkatkan hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Retno memaparkan, pada tahun 2021 perdagangan Indonesia dengan China mengalami peningkatan signifikan hingga 54 persen dengan nilai 110 miliar dolar Amerika Serikat.
"Kenaikan perdagangan ini juga diikuti dengan defisit dari Indonesia yang terus menurun, dan kita lihat akses pasar untuk produk-produk unggulan Indonesia makin lama makin banyak memasuki pasar Tiongkok," paparnya.
Selain itu, Jokowi dan Wang Yi turut membahas soal proyek prioritas antara kedua negara, kerjasama di bidang kesehatan, dan dorongan interaksi pihak swasta antara Indonesia dengan RRC.
"Dibahas berbagai proyek prioritas antara kedua negara termasuk proyek atau upaya untuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kemudian hal yang dibahas lain adalah kerja sama di bidang kesehatan, termasuk untuk vaksin dan
genomic joint laboratorium," ungkapnya.
"Dan yang terakhir dibahas juga mengenai upaya kedua belah pihak untuk mendorong interaksi yang lebih kuat antara swasta atau
private sector kedua belah pihak," demikian Retno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.