Disebut menderita lantaran Indonesia sebagai negeri penghasil sawit terbesar dunia tidak bisa menghargai jerih payah petani. Pasalnya, harga tandan buah segar (TBS) petani hanya dihargai rerata Rp 1.000 per kg.
Angka ini berbanding jauh dari Thailand yang mencapai Rp 4.100 per kg dan Malaysia di angka Rp 3.600 per kg.
“Dasar
ndak becus. Menyelesaikan masalah yang berlimpah saja (abundance) ndak bisa, malah makin ruwet, bikin susah rakyat dan petani,†kesal Rizal Ramli lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (13/7).
Atas alasan itu juga, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini tidak merasa heran ketika pemerintah kelimpungan menghadapi masalah yang berkenaan barang langka.
Akhirnya, kata dia, jurus untuk menaikkan harga selalu menjadi pilihan pemerintah.
“Apalagi selesaikan masalah langka (
scarcity), paling bisanya naikkan harga,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: