Selain tidak ingin ada kekerasan, LaNyalla juga meminta ada pola pendekatan manusiawi saat berinteraksi dengan warga Wadas yang menolak keras aktivitas tambang batu andesit di wilayahnya.
"Tak boleh lagi ada tindakan represif kepada warga Wadas dalam pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi tanah Wadas tahap dua," demikian kata LaNyalla, Rabu (13/7).
Mantan Ketua Umum PSSI ini melihat, Warga Wadas masih trauma dengan tindakan represif aparat yang pernah dilakukan. Akibatnya, Warga Wadas bersikap defensif saat ada unsur yang menjadi wakil pemerintah dan perusahaan yang akan menambang di lokasi mereka.
Ia menyarankan pemerintah segera mencari jalan keluar dari penolakan warga Wadas.
"Harus diupayakan jalan keluar terbaik, tak boleh ada pemaksaan," demikian kata LaNyalla.
Apalagi, LaNyalla menilai sikap menolak sebagian warga wadas adalah hak masyarakat. Dengan demikian, pemerintah seharusnya bisa bersikap bijaksana dalam menjalankan proyek strategis nasional (PSN).
Selain itu, sampai saat ini kondisi Warga Wadas masih dalam keadaan terbelah.
"Di sinilah diperlukan kebijaksanaan dan kedewasaan para eksekutor agar terdapat win win solution dan tetap mengedepankan permufakatan," demikian masukan LaNyalla.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: