Hal itu disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Kader Bangsa, Dimas Oky Nugroho, saat membuka rilis hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) yang digelar virtual, Rabu (20/7).
"Hal ini menjadi titik tengah untuk mempertemukan aspirasi politik partai dengan publik," ujar Dimas.
Dimas berpendapat, hasil survei ARSC telah memberikan gambaran kehendak publik yang sebagian besar mengharapkan pasangan ideal capres dan cawapres diwujudkan dengan memasangkan sosok yang menjadi representasi pimpinan parpol dengan sosok yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.
"Kesadaran memperkuat institusi partai politik penting, tapi di saat partisipasi atau dukungan publik tetap jadi acuan," ucapnya.
Maka dari itu, Dimas berpendapat bahwa simulasi pasangan capres dan cawapres yang berdasarkan aspirasi masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan iklim demokrasi yang lebih baik di 2024.
"Kolaborasi keduanya menjadi titik tengah yang dibutuhkan bangsa ini di kontestasi 2024 nanti," tandasnya.
Dalam survei ARSC, salah satu simulasi pasangan capres dan cawapres memperlihatkan pasangan Muhaimin Iskandar-Anies Baswedan dipilih oleh 21,8 persen responden, diikuti Airlangga Hartarto-Zulkifli Hasan 12,4 persen, dan Puan Maharani-Andika Perkasa 7,5 persen.
Dalam simulasi itu, sebanyak 34,9 persen responden menjawab tidak tahu, dan 23,4 persen responden tidak menjawab.
Survei ARSC kali ini digelar dengan metode wawancara via telpon pada 21 Juni hingga 5 Juli 2022.
Jumlah populasi sampel dalam survei ini mencapai 1.225 orang dengan metode
multistage random sampling.
Adapun
margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: