Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sri Mulyani Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Tetap Waspada Inflasi

Laporan: Nibras Andhika Abiyyu*

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 28 Juli 2022, 17:40 WIB
Sri Mulyani Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Tetap Waspada Inflasi
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati/Net
rmol news logo Risiko global seperti inflasi patut diwaspadai Indonesia meski kinerja ekonomi diklaim menunjukkan tren yang baik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan, neraca perdagangan Indonesia menunjukkan surplus 5,1 miliar dolar AS, lebih tinggi dari bulan Mei 2022 yang tercatat 2,9 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan di bulan Juni hampir 2 kali lipat dibandingkan Mei. Ini positif karena 26 bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia masih dalam posisi surplus,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN, Rabu (27/7).

Selanjutnya, peningkatan ekspor di bulan Juni 2022 40,7 persen year on year (yoy) atau setara dengan 26,1 milar dolar AS yang didorong oleh kelompok nonmigas, seperti batu bara, produk sawit, besi dan baja.

Sedangkan, impor 2022 Juni tercatat 21 miliar dolar AS atau meningkat 22 persen (yoy) yang dikuasai oleh bahan baku dan barang modal. Di lain sisi, Menkeu RI mengingatkan untuk tetap mewaspadai inflasi Indonesia, sama seperti inflasi yang dialami berbagai belahan dunia.

Di negara maju, inflasi naik 0,9 percentage point atau berada di 6,6 persen. Sementara di negara berkembang, inflasinya diperkirakan naik 0,8 percentage point atau mencapai 9,5 persen dari proyeksi sebelumnya.

“Jadi, inflasi makin tinggi, pertumbuhan makin melemah. Ini kombinasi yang sangat tidak baik bagi lingkungan ekonomi global yang juga harus kita waspadai,” tegas Sri Mulyani. rmol news logo article

*Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor (Unida)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA